Menikmati Aksi Connan Mockasin, Musisi Super Santai dan Swasembada
JAKARTA (2/4) – Di saat weekday yang melelahkan, sebuah konser yang digagas PPPOST95 yang menampilkan Connan Mockasin digelar di Rossi Musik Fatmawati untuk menghibur para kaum urban yang muak dengan deadline dan kemacetan. Menerobos lalu lintas Jakarta yang cukup padat, venue pada malam itu terasa ramai namun tidak terlalu sesak sehingga masih ada ruang bergerak bagi kami untuk menyelinap ke bagian depan panggung. Acara dimulai oleh penampilan grup indie rock asal Medan yakni Pijar yang menggaungkan lagu-lagu mereka seperti “Tropis”, “Burgundy”, hingga “Akhir Pekan”. Pemanasan yang cukup dari aksi Pijar dilanjutkan dengan penampilan band psychedelic asal Malaysia yakni Golden Mammoth. Membawa formasi lengkap, band ini membawakan lagu-lagu mereka yang mungkin terdengar sedikit asing di telinga para penonton yang hadir malam itu. Agaknya Golden Mammoth telah menggunakan kesempatan mereka dengan baik untuk mempromosikan karya mereka di tanah air, sebelum bertolak ke kota-kota lain dalam rangkaian tur mereka.
Setengah jam lewat pukul 10 malam, bintang utama yang telah dinanti-nantikan yakni Connan Mockasin akhirnya naik ke atas panggung. Pria berambut pirang tersebut langsung menarik perhatian kami dengan mengenakan kostum karate dan celana mengkilap ala penyanyi dangdut. Gimmick yang terlihat konyol ini memang pantas dilakukan oleh seorang Connan Mockasin yang memang mengusung humor di tur-nya untuk mempromosikan album “Jassbusters”. Disambut dengan meriah, sang musisi malah mengajak penonton untuk tetap “chill” di tempat mereka masing-masing. Sungguh sederhana bila dibandingkan banyak musisi lain yang menyukai elu-elu penonton. Connan membawakan beberapa nomor andalannya seperti “Forever Dolphin Love”, “I’m The Man That Will Find You” dan “Charlotte’s Thong”. Lagu-lagu barunya juga tidak lupa dibawakan di atas panggung intim nan sederhana dari Rossi Musik Fatmawati.
Tidak cukup menyanyi dan bermain instrumen, Connan melakukan banyak atraksi ajaib seperti tidur-tiduran di atas panggung, hingga melebur dengan penonton ketika di tengah-tengah set. Connan juga sepertinya musisi yang sangat mandiri dan tidak mau merepotkan banyak pihak. Terbukti, musisi asal Selandia Baru ini tidak melibatkan kru dan menyetel sendiri semua alat-alatnya hingga membersihkannya setelah selesai bermain. Sungguh suri tauladan swasembada yang patut dicontoh dan membuat kami merasa seperti mendatangi gigs teman lama yang sukses nge-band!