Festival Literasi, Patjarmerah Siap Menyapa Surabaya
[SURABAYA] Akhir bulan ini para penikmat dan penggiat literatur akan disuguhkan sebuah festival istimewa bertajuk Patjarmerah. Sejak diadakan pertama kali di tahun 2019, Patjarmerah telah singgah di beberapa daerah pada gelaran sebelumnya antara lain Yogyakarta, Malang, dan Semarang dengan catatan rata-rata pengunjung sebanyak 30.000 per harinya. Animo masyarakat yang cukup tinggi inilah yang membawa kembali semangat gotong royong yang disematkan pada edisi terbarunya. Festival akan berlangsung mulai tanggal 29 Oktober hingga 6 November 2022 di Xperia Collaborative Space, AJBS, Surabaya. Selain pasar buku, pengunjung juga bisa menghadiri lokakarya patjar, obrolan patjar, layar patjar, dan panggung patjar akan menjadi suguhan utama. Warga Surabaya juga berkesempatan untuk menyaksikan kolaborasi dengan insan dan beberapa komunitas literasi serta kreatif antara lain Tuli Mendongeng, Henry Manampiring, Kalis Mardiasih, Alexander Thian, Surabaya Historical, Klub Literasi Anak, C2O Library & Collective, Papermoon Puppet Theatre, Asosiasi Film Sidoarjo, Ivan Lanin, Reda Gaudiamo, dan masih banyak lagi.
Selama 1 minggu, acara yang resmi diberi tajuk “Patjarmerah Plat L” ini siap memberikan atraksi, diskusi, serta perhelatan yang bisa diikuti oleh para pengunjung dengan mendaftarkan diri pada tautan patjarmerah.com/surabaya. Pendaftaran untuk berbagai sesi acara ini akan resmi dibuka 2 hari lagi, tepatnya tanggal 20 Oktober 2022. Jadi, bagi kamu yang tidak ingin ketinggalan untuk menambah ilmu, wawasan, serta bertukar pikiran jangan sampai lewatkan pendaftaran pada sesi yang ingin kamu ikuti karena kuotanya terbatas. Semarak helatan Patjarmerah Plat L ini juga semakin disokong dengan fakta bahwa Surabaya memiliki sejarah yang kuat dalam dunia literasi seperti disebutkan oleh Windy Ariestanty, penggagas dari Patjarmerah.
“Surabaya memiliki perjalanan panjang dalam dunia literasi dan pergerakan pemuda serta kebangsaan. Ia juga salah satu kota penting dalam dunia kreatif maupun perkembangan bisnis Indonesia. Ia (Surabaya) menjadi pintu masuk bagi sisi timur Indonesia. Peran menghubungkan itu telah dijalankan Surabaya dari dulu hingga kini. Rasa-rasanya bukan dugaan luar biasa jika kami memutuskan bergerak ke sini; ke titik yang menjadi pintu masuk sekaligus penghubung, ke titik di mana banyak hal diupayakan dan digerakkan sejak awal, bahkan ketika yang lain belum bergerak,” ungkap sosok yang telah makan asam garam di dunia perbukuan tersebut.
Dengan mengusung tema pa-ra-fra-sa, Patjarmerah memiliki misi untuk menuturkan kembali semangat menciptakan akses literasi yang setara dan merata dengan cara-cara adaptif, kreatif, dan inklusif; bahwa akses literasi yang setara dan merata adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Lebih lanjut, para pengunjung tidak perlu khawatir karena ribuan judul buku baik lama ataupun baru akan dihadirkan dalam acara ini. Banyak pilihan buku tersebut akan dijajakan dengan harga istimewa, hingga buku-buku asing yang sukar didapat di toko buku lokal akan dibawa ke ruang terbuka AJBS di Jalan Ratna No. 14, Ngagel, Surabaya nanti. Untuk informasi lebih lanjut mengenai event ini, jangan lupa pantau selalu akun sosial medianya di @patjarmerah_id. Sebagai bocoan, festival ini berikutnya akan singgah ke Bandung, jadi nantikan saja keseruannya!
Editor: Novita Widia/Dokumentasi: Patjarmerah