Jatim Biennale IX Sajikan Perpaduan Tradisi dan Seni Kontemporer
[BANYUWANGI] Tim Jatim Biennale IX ( BJIX ), telah usai melakukan proses Open Call Program dan seleksi yang akhirnya menetapkan 115 Program serta 11 Program Simposium, Opening serta Closing Acara Program Main – Event BJIX di sembilan penjuru Jawa Timur. Dilanjutkan Opening Main – Event Biennale Jatim IX yang berlangsung berbarengan dengan kegiatan Simposium ke-1 yang dilakukan di ujung Timur Jawa Timur (Banyuwangi). pada Jumat, 19 November 2021.
Untuk Kegiatan Opening Main – Event ini tak hanya dilakukan secara luring saja, namun juga secara daring yang disiarkan melalui akun youtube Jatim Biennale. selain itu dalam kegiatan ini juga dilakukan prosesi upacara doa doa ala Budaya Osing (kendurenan) yang dipimpin langsung oleh pemuka agama asal Banyuwangi, yang dihadiri oleh para Seniman, serta budayawan asal Banyuwangi dan sekitarnya. selain para tamu undangan yang hadir secara luring ada pula para dewan syuro yang itu serta meramaikan prosesi kendurenan di kota masing masing secara daring via Zoom Meeting.
Dengan adanya prosesi kendurenan ini para tim BJIX berharap semoga kegiatan Main – Event Biennale Jatim ini akan berlangsung dengan baik. hal yang menarik dalam proses Opening Biennale Jatim ini adalah bersamaan dengan adanya gerhana bulan, dan Padhang Rembulan. Topik Padhang Rembugan – Menimbang Solidaritas, Merayakan Kolektivitas menjadi Topik Utama pada rangkaian BJIX pada saat ini.
Setelah prosesi kendurean ala budaya Osing, pada kegiatan opening biennale jatim ini dimeriahkan dengan adanya pengisi acara oleh Damar Art yang menampilkan tari Majang Untingan (cak cakan) yang menceritakan tentang prosesi pembuatan pusaka dan permintaan doa. yang dilanjut dengan presentasi proses pembuatan pusaka untuk para sembilan dewan syuro kurator. setelah itu ada pula persembahan nyanyian dari pak Slamet Menur yang menyanyikan lagu Cep Menengo, dan langsung disusul persembahan dari teman teman Bodies Of Care.
Setelah prosesi kegiatan opening BJIX selesai, disusul dengan adanya Simposium pertama ini diisi oleh presentasi pidato kebudayaan yang di bawakan oleh bapak Dwi Pranoto (budayawan) dan tiga programer asal Banyuwangi. Masih banyak lagi agenda seni yang wajib kamu ikuti di Jatim Biennale IX ini, pastikan jangan kelewatan! Ikuti terus Instagram @jatimbiennale dan @thedisplaynet untuk informasi terbaru atau akses situs resmi Jatim Biennale!
Ditulis oleh: Jatim Biennale/Editor: Novita Widia