Maharani Pane Hadirkan Koreografi (a)part dalam Helatari Salihara 2019
Inspirasi dalam membuat sebuah karya bisa berasal dari mana saja, termasuk kehidupan urban yang dekat dengan masyarakat. Maharani Pane, seorang koreografer muda asal Tangerang mencurahkan inspirasinya akan rumah susun dan apartemen dalam sebuah pentas yang diberi judul (a)part. Menjadi pentas penutup dalam rangkaian festival Helatari Salihara 2019, Maharani Pane yang merupakan lulusan dari Program Studi Tari, Fakultas Seni Perunjukan Institut Kesenian Jakarta ini menampilkan delapan penari. Para penari ini menggabungkan berbagai bentuk tari dan gestur tubuh teatrikal dalam (a)part. Koreografi ini sebenarnya merupakan karya yang telah dipublikasikan pada tahun 2017. Sebelumnya Maharani Pane juga telah mengkreasikan 4 koreografi lainnya yakni Jonjong Mamereng (2014), Not for Sale (2015), Hutan Beton (2016), dan As Above So Below (2016). (a)part sendiri juga telah dibuatkan sebuah pementasan lanjutan yang kali ini belum sempat ditampilkan pada Helatari Salihara 2019. Pertunjukkan ini merupakan seni tari kontemporer yang menggabungkan inovasi teknologi, pencahayaan, koreografi, serta teater.
Mengenakan pakaian monokrom, delapan penari yang ada seakan menggambarkan kehidupan kota yang monoton. Mereka dipisahkan dalam ruang berbentuk kubus yang tersusun secara acak, mirip dengan rumah susun dan apartemen yang dijumpai di kota metropolitan. Kubus tersebut dibuat dari pipa PVC yang dibagi menjadi 9 bagian dan merupakan sebuah anaogi dari kamar-kamar yang ada di gedung apartemen atau rumah susun. Sisi menarik dan inovatif dari pertunjukan (a)part adalah penggunaan pencahayaan ultraviolet dan cat fosfor yang mewarnai tubuh para penari. Pengaplikasian medium multi-media ini seakan mendobrak batasan seni tari yang telah ada. Perpaduan teknologi dan koreografi menjadi daya tarik yang ditawarkan oleh Maharani Pane tidak boleh kamu lewatkan begitu saja. Perspektif baru dari oreografer berusia 26 tahun tersebut yang telah bekerja sama dengan beberapa koreografer handal seperti enny Krisnawardi, Tom Ibnur Pane, Fitri Setyaningsih dan koreografer Jepang Mikuni Yanaihara membawa angin segar bagi dunia seni tari di Indonesia.
Pertunjukan (a)part akan berlangsung pada tanggal 6 Juli 2019 pukul 20.00. Kamu bisa membeli tiketnya yang dibanderol Rp65.000 untuk umum dan Rp35.000 untuk pelajar/mahasiswa di situs resmi Komunitas Salihara.
Dokumentasi: Komunitas Salihara