Album “LVMINTV”, Bukti Adaptasi Iksan Skuter dengan Masa Kini
Salah satu hal yang kami sukai dari musisi folk Iksan Skuter adalah keteguhannya dalam menyuarakan opini grassroot alias rakyat kelas bawah serta potret Indonesia, baik dan buruk sekaligus. Selain itu, sosok ayah satu ini juga masih mengambil metode-metode konvensional dalam memasarkan musiknya yang semakin jarang kita temui di era teknologi. Baik lewat rilisan fisik, ataupun dari satu panggung ke panggung lain. Toh, cuitan atau unggahannya di media sosial sudah cukup untuk menggalang banyak massa dan calon pendengar yang selalu setia menanti kabar terbaru dari musisi yang juga ikut dalam Proyek Bahaya Laten bersama Sisir Tanah dan Jason Ranti. Rilisan digital baginya hanyalah metode pendukung yang tidak harus digunakan sebagai sarana distribusi musik yang utama. Namun album ke-10 dari Iksan Skuter berjudul “LVMINTV” mendapat perlakuan sedikit berbeda karena hanya dirilis dalam versi digital.
Resmi dilepas pada tanggal 10 Februari 2019, album ini membuktikan keproduktivitasan dan kekonsistenan musisi yang kerap memakai topi ketika manggung ini. Di tahun 2018, Iksan Skuter melepas album kompilasi “Kecil Itu Indah Vol. 3” yang berkolaborasi dengan banyak musisi dan juga album “Bapakku Indonesia”. Banyak isu-isu serta fenomena sosial yang tak luput dari bahasan lagu Iksan Skuter di album ini. Membahas perjuangan rakyat indonesia melawan korporat, pemerintah, serta penguasa sepertinya sudah jadi menu sehari-hari pria ini dan tidak heran bahwa lagu seperti “Si Dugul”, “Hegemoni”, dan “Papua Kucinta” jadi pembuktiannya. Kami malah lebih menyukai sentilan ringan yang tersemat di balik lagu-lagu lainnya di album ini seperti “Cangcingcung” yang membahas keprihatinannya akan pemuda Indonesia yang lebih gemar menggunakan istilah asing dan kebudayaan adat yang tergempur gerusan budaya global.
“Nyanyian Buaya” yang memasukkan unsur reggae di dalamnya menyindir kehidupan konglomerat yang menyembah uang sebagai pusat dari kehidupan. Sedangkan “Peluk Saja Aku” menunjukkan sisi sentimentil dari Iksan Skuter yang ternyata, juga butuh pelukan dan kasih sayang. Sebagai penggenap album ke-10 ini, juga terdapat sepuluh track yang juga memasukkan versi terbaru dari single “Serigala Petarung” yang ia tulis di tahun 2010. Musisi yang rawan terkena ciduk jika RUU Permusikkan disahkan ini berharap para pendengar dapat menikmati album terbarunya dan terbawa dalam semangat nasionalisme dan tak putus asa, yang ia tampilkan lewat lagu-lagunya. Oh ya, album “LVMINTV” ini yang berarti terus-menerus juga menurut kami bukti ketrendiannya dalam mengadaptasi penggunan V untuk mengganti huruf U seperti yang dilakukan Repvblik atau Ramengvrl. Dengarkan album dari mas Iksan Skvter gavl di bawah ini…