“Santun Melantun Ep.1”, Gigs Hangat tapi Dingin di Awal 2019
JAKARTA (1/19) – Ivy League Music yang biasa dikenal sebagai label rekaman yang membawahi Mondo Gascaro dan rilisan Lamp dan Mr. & Mrs. Muffins di Indonesia ini mengadakan sebuah gigs baru di awal 2019. Mengusung tagline “Music & Whatever”, rupa-rupanya ‘whatever’ yang mereka lakukan adalah membuat sebuah gigs rutin bernama “Santun Melantun Ep.1”. Diadakan di IFI Jakarta bersamaan dengan agenda rutin Supersonik yang digagas institusi pembelajaran budaya Prancis ini, gigs ini memiliki konsep sederhana. Layaknya bertamu di sebuah rumah teman, Adjisdoaibu dan Gilang Gombloh seakan menjadi tuan rumah acara yang diadakan pada Sabtu malam tersebut.
Bertukar kelakar tanpa henti, kedua pemandu acara ini akhirnya memperkenalkan kami pada pengisi acara pertama di malam itu yakni Irama Pantai Selatan. Dua orang menggemaskan ini segera naik ke atas panggung membawakan irama-irama tropis dengan bantuan dua ukulele dan bass. Karena terbiasa menetap di pantai selatan yang panas, sepertinya sang vokalis sedikit terpengaruh udara venue yang dingin. Alhasil, nyanyiannya diwarnai aksi sedot ingus yang cukup menggelikan dan membuat penonton tertawa. Acara dilanjutkan dengan penampil kedua yakni Kabar Burung. Di sela-sela pergantian pemain musik, Adjisdoaibu dan Gilang Gombloh juga mengadakan sesi bincang-bincang kecil yang semakin mendekatkan penonton dengan para musisi.
Kabar Burung membawakan lagu bernuansa folk nusantara yang berhasil menghangatkan gigs yang cukup dingin tersebut. Eits, bukan karena Jakarta mendadak berubah menjadi wilayah sub-tropis. Namun lebih dikarenakan AC di Auditorium IFI malam itu sedingin kutub utara. Ruangan yang mulai dipadati penonton telah siap menyambut penampil ketiga hari itu. Kami sudah tidak sabar menantikan musikalisasi puisi dari Reda Gaudiamo
Semenjak kepergian sang partner yakni Ari Malibu, Reda Gaudiamo masih konsisten menyanyikan musikalisasi puisi dari beberapa pujangga ternama Indonesia seperti Goenawan Mohamad, Sapardi Djoko Damono, atau Joko Pinurbo. Kali ini format bermusiknya sedikit berubah dengan bantuan keyboardist dan backing vocal. Suaranya tetap menyentuh hati para pendengar seperti pertama kali kami menonton aksinya di panggung. “Santun Melantun Ep. 1” membawa kehangatan dan keintiman, yang seakan menghapus sekat antara penampil dan penonton. Semoga ke depannya gigs ini tetap menjejak tanah dengan mempertahankan venue kecil dan penampil yang tidak terlalu banyak. Ikuti terus kabar terbarunya via @ivyleaguemusic di Instagram.
Dokumentasi: Mario/Penulis: Novita Widia