
Irama Pantai Selatan Membuat Melodi Tepat untuk Bersantai di Sore Hari
Pernah membayangkan bermain di pantai berpasir putih, lalu duduk bermain ombak dan meminum segelas jus nanas dingin. Dibutuhkan soundtrack yang tepat untuk mengiringi imajinasi seperti itu dan untungnya, Irama Pantai Selatan memiliki melodi-melodi yang tepat untuknya. Proyek musik satu ini didirikan oleh dua orang yang sama-sama gemar mantai dan main musik yakni Arief Fauzan (Vokal) dan Sigit Ezra (Ukulele). Berawal dari keisengan, Irama Pantai Selatan yang didirikan di pertengahan 2017 berkembang menjadi proyek serius namun tetap santai seperti di pantai. Sementara ini, belum ada lagu resmi atau single yang dikeluarkan oleh duo ini. Untuk penampilan live-nya, Irama Pantai Selatan seringkali membawakan lagu cover dari musik pop Indonesia di era lama seperti lagu “Ombak Samudra” milik R. Maladi, “Marijamah” milik Orkes Kelana Ria, lagu milik Titiek Puspa ataupun cover dari penyanyi era masa kini seperti NonaRia atau lagu anak-anak dari Sherina. Selain itu, mereka juga memperdengarkan komposisi original yang semoga bisa segera kita nikmati bersama-sama dalam versi fisik maupun digital.
Beberapa tembang orisinil dari Irama Pantai Selatan yang sering dibawakan antara lain “Asmara di Taman Ria”, “Sayu Mata Menari” dan beberapa karya lainnya. Meskipun telah berancang-ancang untuk merilis EP di awal tahun 2018, Irama Pantai Selatan atau sering disebut IPS masih belum juga menelurkan rilisan tersebut. Walupun demikian, bukan berarti mereka tidak produktif, salah satu lagu dari band ini telah masuk dalam kompilasi Record Store Day 2018 Pasar Santa pada bulan April lalu. Mereka sedikit kesulitan mendefinisikan musiknya dengan pakem yang ada. Lebih jelasnya, mereka ingin dianggap sebagai proyek yang memainkan nuansa irama nusantara dalam aransemen minimalis. Paduan ukukelel serta harmonisasi vokal dari Arief dan Sigit menjadi andalan dari Irama Pantai Selatan dalam menyajikan musik yang atraktif. Mendengarkan IPS membuat kami ingin memakai kemeja Hawaii layaknya bang Bajuri sambil bersandar di sepoi-sepoi angin. Pantau terus @iramapantaiselatan di Instagram, siapa tahu EP mereka tiba-tiba muncul tanpa pesan.