Meriahnya Java Jazz Festival 2018 dengan Berbagai Aksi dan Kolaborasi
JAKARTA (03/02) – Butuh waktu cukup lama bagi kami untuk memulai review yang panjang bagi gelaran tiga hari berturut-turut dari Java Jazz Festival 2018 (JJF 2018). Diorganisir oleh Java Festival Production, festival musik jazz tahunan ini dilaksanakan dari tanggal 2 – 4 Maret 2018 di JIExpo Kemayoran. Gelaran JJF 2018 mengambil tema besar yakni ‘Celebrate Jazz in Diversity’ dengan tema dekorasi dan design yang vintage. Memasuki area JIExpo Kemayoran yang luas, penonton disambut signage raksasa dari Java Jazz Festival 2018 dan beberapa photo spot menarik. Beberapa sudut tersebut tentu saja dijadikan ajang berfoto ria bagi para pengunjung. Tatanan lokasi festival hampir mirip dengan gelaran tahun lalu, namun memiliki design dan ambience vintage yang cukup kental. Era tahun 60an hingga 80an dipilih menjadi acuan untuk keseluruhan dekorasi festival. Vibe Old Hollywood dan Las Vegas dengan banyak lampu juga terasa di beberapa area festival. Instalasi seni seperti yang diungkapkan pada sesi konferensi pers benar-benar terwujud dengan bantuan MLD Spot dan BNI selaku sponsor acara.
Terdiri atas lima panggung, penonton harus benar-benar cermat memilih musisi yang akan mereka tonton karena beberapa musisi incaran kamu bisa jadi tampil di saat bersamaan. Pertama-tama, kami menuju panggung utama untuk menyaksikan Special Project yang terdiri dari Glenn Fredly, Sandhy Sondoro, Tompi, dan Andra Ramadhan. Ketiga musisi ini baru pertama kali tampil sepanggung dengan gitaris band Andra & The Backbone dan Dewa 19 ini. Masing-masing membawakan lagu andalan mereka sebagai solois. Glenn Fredly membuat para penonton bernostalgia dengan menyanyikan lagu “Inikah Cinta” yang populer di era 90-an. Kolaborasi lain yang tidak kalah menarik adalah Fariz RM x Java Jive yang mengundang decak kagum penonton. Dua musisi kawakan ini sudah tidak perlu diragukan lagi kualitasnya, sehingga kolaborasi keduanya sudah ditunggu-tunggu oleh banyak penonton terutama mereka yang tumbuh besar di era kejayaan Fariz RM dan Java Jive. Mereka menyanyikan lagu “Beri Kami Cinta”, “Dia”, “Sisa Semalam”, “Kau yang Terindah” dan “Menikah”.
Kolaborasi musisi lawas seperti Addie MS dan istrinya, Memes terjadi di Tebs Hall. Mereka membawakan duet sempurna dengan lagu “Nuansa Bening”, “Pesawatku” serta “Terlanjur Sayang”. Di tempat yang sama juga terjadi kolaborasi antara Dedy Dukun dan Laura Cristy serta penampilan dari Mus Mudjiono dan Kinan Nasution. Selain itu, kami juga menikmati suguhan musik berkelas dari The Comodores Experience ft. Thomas Mc Clary, Jhene Aiko, JP Cooper dan Maliq & D’Essentials. Pengunjung Java Jazz Festival 2018 lebih beragam dari segi usia, jenis kelamin, dan ras. Para generasi yang lebih muda atau sering disebut sebagai millenial tampak berbaur dengan penikmat jazz yang berusia 30 tahun ke atas. Mereka mungkin saja hadir hanya untuk menikmati Special Show dari Lauv atau Daniel Caesar, namun mereka tidak canggung untuk menikmati panggung lain yang menyajikan musik dari era sebelum mereka lahir. Java Jazz Festival 2018 was truly a celebration of diversity with jazz as its main attraction. See you on next year’s celebration!
Reporter & Photos: Audy Prasetya/Editor: Novita Widia