Review: “Lovely Man” Sajikan Kisah Unik Hidup Transgender
Merayakan diputarnya film-film karya sutradara Teddy Soeriatmaja di layanan streaming Netflix, kami menonton kembali beberapa karya sang sineas, salah satunya ialah “Lovely Man”. Film yang mengantarkan sang aktor utama, Donny Damara, meraih penghargaan Aktor Pria Terbaik di ajang Citra Awards 2012 ini mengisahkan pertemuan seorang anak dan sang bapak yang adalah seorang transgender dan bekerja sebagai pekerja seks komersial. Cahaya (diperankan oleh Raihaanun) telah ditinggalkan sang ayah semenjak kecil. Ketika lulus SMA, ia berkeinginan untuk bertemu sosok ayahanda yang hanya ia ketahui nama serta alamat rumahnya di Jakarta. Berbekal kenekatan dan dorongan untuk menjalin hubungan ayah dan anak seperti teman-teman sebayanya, Cahaya merantau ke Jakarta dengan harapan besar. Setibanya di Jakarta, realita yang ada justru mengejutkan Cahaya yang dipertemukan dengan Saiful (Ipuy) yang ternyata adalah seorang transgender. Hidup di malam hari dengan menjajakan jasanya, Ipuy juga terkejut ketika sosok dari masa lalunya menghampiri dan menyebabkan ia harus menentukan pilihan sulit.
Tidak bisa dipungkiri lagi, Donny Damara menampilkan aktingnya yang luar biasa menjiwai sebagai seorang transgender, sesosok ayah, sekaligus seseorang yang mencari sesuap nasi dan berusaha mewujudkan mimpi di tengah kejamnya ibukota. Chemistry yang dimunculkan perannya sebagai Ipuy dengan Raihaanun sebagai sang anak, berhasil membuat para penonton yang awalnya geram menjadi terhanyut dibawanya. Teddy Soeriaatmaja menampilkan warna yang cenderung hangat dan membumi di sepanjang film “Lovely Man”. Mengambil setting mayoritas di malam hari, Teddy menangkap sudut-sudut kota Jakarta yang kumuh nan familiar bagi penduduknya seperti sudut pasar, pasar malam, rumah susun, jembatan, warteg, hingga mushala. “Lovely Man” selain menyibak relasi unik orang tua dan anak, juga secara tersirat memberikan wejangan bahwa rupa dan wujud manusia tidak selalu berbanding luru dengan akhlak dan tindakannya. Penilaian dangkal bahwa seseorang yang hina akan melakukan tindakan hina, dan seseorang yang suci akan selalu bertindak suci dirombak total dalam pembangunan karakter tokoh-tokoh dalam “Lovely Man”. Selagi masih tayang di Netflix Indonesia, kamu tidak boleh melewatkan salah satu karya terbaik anak bangsa ini!