Mendobrak Batas Dalam Aturan Lewat “15x15x15 Mini Art Project”
BANDUNG – Mengusung tema ‘Batas’, pameran seni bertajuk ’15 x 15 x 15 Mini Art Project’ berlangsung di Galeri Soemardja Institut Teknologi Bandung (ITB). Menampilkan 51 karya, pameran ini adalah hasil inisiatif mahasiswa Seni Grafis ITB, digagas dan dibina di bawah naungan Keluarga Grafis Berseni (KGB). Dalam rangkaian Bandung Art Month, pameran ini berlangsung selama seminggu dari tanggal 2-8 September 2019.
Setelah edisi pertama di tahun 2007, pameran 15x15x15 jadi yang ketujuh kalinya. Sebelum penyelenggaraannya, beragam jenis tema sudah dikumpulkan sesuai dengan konteks yang tetap sama. Yakni berangkat dari kritik pada persepsi arus yang menakar kemegahan konteks pada ukuran besar dan jumlah banyak.
Kurator Christine Gerriette mengungkap, pelaksanaan tahun ini terpaut pada prinsip asalnya yang menanggap dimensi karya sebagai permasalahan utama. Dimensi karya mini sebagai batasan menjadi eminen pameran tahun ini. Pasalnya, batas atau limitasi ini menjadi isu yang sangat relevan pada generasi aktif dalam medan seni rupa dekade ini. Infrastruktur fisik dan sosial yang cepat terbangun, mengarah pada batasan yang kian mapan dalam beragam disiplin.
Maka dari itu tema utama yang diangkat adalah Border atau batas – garis yang menjadi pemisah antar dua bidang. “Berdasarkan gagasan tersebut akhirnya kami sepakat membuat pameran dengan pola pokok kesamaan dimensi mini dengan ukuran 15 cm x 15 cm x 15 cm diterapkan pada tinggi x lebar karya dua dimensi dan 15 cm x 15 cm x 15 cm pada tinggi x lebar x panjang ditetapkan bagi karya tiga dimensi,” katanya dalam pembukaan pameran di Galeri Soemardja ITB, Senin (2/9).
Sistem penyaringan peserta disesuaikan dengan gagasan yang diangkat. Tahun ini, KGB menjaring peserta lewat sistem open call, jadi siapa pun bisa mengirimkan karyanya. Hasilnya, partisipan tidak hanya dari Kota Bandung, tapi juga kota-kota lain di Indonesia. Batas atau Border ini menjadi begitu elementer sebagai jembatan untuk melakukan re-interprestasi diri dan latar pada masing-masing perupa. Batas mengingatkan bahwa di masa di mana akses tidak terbatas, maka konvensi menjadi variabel yang membantu pemahaman kita mengenai karya dan seni. Tema ini hadir untuk mengaitkan konvensi sederhana dalam upayanya menantang keterampilan perupa dalam menyampaikan konsep dan benang karyanya.
Tahun ini 51 perupa dipersilahkan untuk membawa kritik dan wacana mereka masing-masing, dalam variabel tetap yang menginterkoneksikan karya mereka pada dimensi kecil. “Dengan demikian border sebagai rumusan kami menjadi sangat efektif untuk mendeskripsikan kritik yang begitu variatif dalam satu frekuensi yang lebih mudah diserap,” lanjutnya. Pameran ini berusaha untuk menyampaikan kritik sosial mikro atau makro, serta permasalahan psikis dan personal untuk menjadi lebih mudah bagi penikmatnya, dan ideologi luas atau variasi persepsi pun menjadi lebih relevan.
Di tempat yang sama, Ketua Pelaksana Pameran 15x15x15 Mini Art Project, Aurora Arazzi mengatakan tantangan utama pada pameran ini adalah agar tetap prinsip, paham dan dikursus yang mutakhir mampu mereka sampaikan melalui keterampilan masing-masing. “Tahun ini karya-karya terpilih adalah karya yang secara definitif mengangkat hasil kritik atau cakupan ideologi masing-masing melalui batas tegas dimensi tetap,” imbuhnya. Informasi lebih lanjut tentang pameran ini bisa kamu pelajari di @15x15x15
Reporter & Penulis: Nur Fidhiah Sabrina/Editor: Novita Widia
Dokumentasi: Nur Fidhiah Sabrina