10 Film Tentang Musik Rekomendasi The Display10 Film Tentang Musik dan Musisi yang Wajib Ditonton!

Ribuan judul film yang telah dirilis oleh di berbagai belahan dunia banyak membahas tentang musik atau musisi. Tak jarang film-film tersebut menceritakan perjalanan seorang musisi nyata ataupun mengisahkan sebuah kisah fiksi yang tidak kalah menguras emosi. Redaksi The Display tentu saja memiliki film favorit masing-masing yang membicarakan tentang musik, musisi, ataupun industri musik. Kami mengurasi 10 judul film yang wajib ditonton oleh penikmat musik di manapun kamu berada. Tidak peduli preferensi genre musikmu di dunia nyata, film-film ini menawarkan lebih dari sekadar iringan soundtrack yang memukau namun cerita yang mungkin inspiratif. Berapa judul yang kira-kira sudah kamu tonton? Yuk cek dulu daftar selengkapnya di bawah ini…

1. Inside Llewyn Davis

Film yang dibintangi oleh Oscar Isaac ini disutradarai oleh Coen bersaudara. Di tahun 1960-an, New York menjadi kota impian para musisi untuk mewujudkan karir mereka. Salah satu musisi yang sedang merintis karir adalah musisi folk bernama Llewyn Davis (Oscar Isaac). Setelah merampungkan rekaman satu album penuh, tidak disangka album tersebut tidak laku di pasaran. Label yang merilis karyanya pun sudah kehabisan akal untuk memasarkan album tersebut. Lama kelamaan, Llewyn Davis kehabisan uang yang menyebabkan ia harus hidup di jalanan. Menginap dari satu tempat seorang kawan ke kawan lainnya, Llewyn Davis harus menghadapi kenyataan pahit kerasnya industri musik Amerika Serikat. Di kehidupan pribadinya pun, sang musisi juga tidak terlalu beruntung. Kisah Llewyn Davis yang sedikit terinspirasi oleh biografi musisi Dave Van Rock terlihat sangat jujur, apa adanya, dan performa akting Oscar Isaac benar-benar intens. Dia bisa terlihat lemah di satu adegan, namun berubah begitu arogan dan menyebalkan di adegan lain. Judul pembuka yang tepat sebelum kamu menyelami 9 judul lainnya.

2. Almost Famous

Judul ini sepertinya sudah merupakan judul klasik yang tidak boleh dilewatkan penikmat musik ataupun penikmat film. Melalui film ini, para penonton diajak menyelami kehidupan ala rockstar lewat sudut pandang seorang jurnalis musik amatir. Cameron Crowe sebagai sutradara mampu membuat topik yang kelihatannya begitu berat terasa ringan lewat jokes dan respon polos sang jurnalis remaja – William Miller. Memiliki kemampuan di atas rata-rata anak seusianya, ia ingin membuktikan pada pihak kampus bahwa ia mampu menulis suatu karya yang fenomenal kepada profesornya. Maka ia memutuskan untuk ikut serta dalam tur sebuah band rock, Stillwater dan menulis untuk publikasi musik kenamaan Rolling Stone yang percaya bahwa sang jurnalis amatir sudah dewasa. Petualangannya dalam tur band tersebut membuka mata tentang realita di balik megahnya sebuah panggung rock. Film ini menjadi salah satu favorit kami, ditambah adegan super konyol saat pesawat band Stillwater mengalami turbulensi hebat.

3. A Star Is Born

“A Star Is Born” adalah judul film dengan premis sederhana yang mengisahkan begitu buruknya industri musik dan Hollywood. Setelah di remake beberapa kali, tahun 2018 lalu kami menyaksikan versi terbaru yang disutradarai Bradley Cooper. Cooper menggandeng penyanyi pop Lady Gaga. Diceritakan Ally (Lady Gaga) adalah seorang musisi dengan bakat terpendam yang belum tersalurkan dengan benar. Saat penyanyi rock terkenal Jackson Maine (Bradley Cooper) mengunjungi sebuah bar, ia bertemu Ally dan kagum dengan penampilannya yang memukau. Ally dan Jackson jatuh cinta dan mencoba bersama-sama membangun karir di dunia musik sebelum Jackson terlibat dengan penggunaan obat-obatan terlarang, alkohol, dan menderita depresi. Film ini menguak lebih dari sekedar dunia showbiz, namun juga kondisi mental para pekerja di dalamnya.

4. Amy

Salah satu film favorit redaksi The Display yang berbicara tentang musik adalah sebuah film dokumenter berjudul “Amy” yang mengisahkan hidup dari penyanyi Inggris, Amy Winehouse. Meninggal di usia muda yakni 27 tahun, kisah Amy Winehouse yang terlibat obat-obatan terlarang dan depresi ternyata bermula dari hubungannya yang tidak sehat dengan keluarga, pasangan, dan industri musik secara keseluruhan. Narator banyak menuturkan sosok Amy Winehouse sebelum ia populer, dan bagaimana popularitas serta pemberitaan media mampu mengubah narasi kepribadiannya yang sebenarnya lembut dan penuh passion atas musik menjadi sosok yang bermasalah. Masa lalu yang kelam dan pasangannya yang benar-benar abusive membuat depresi Amy semakin tidak tertahankan, dan film ini menguras air mata terutama jika kamu fans berat penyanyi blues yang gaya rambutnya khas banget ini.

5. The Sound of Music

Film ini bisa dimasukkan ke dalam kategori ‘old but gold’ karena memang masih relevan kalaupun ditonton di masa sekarang. “The Sound of Music” adalah sebuah drama musikal yang mengisahkan jalan hidup seorang gadis bernama Maria yang suka kebebasan dan tentu saja, musik. Tumbuh dewasa di sebuah biara, ia kemudian menjadi guru dari 7 orang anak yang ia ajari menyanyi dan berharmonisasi. Kagum pada hasil pengajaran Maria, sang ayah memuji kehebatan sang guru dan ikut menyanyi bersama anak-anak setelah lama dirundung kesedihan setelah kepergian sang istri. Film ini tidak hanya mengajarkan kekuatan musik sebagai pengobat luka, namun juga menyajikan semangat kekeluargaan dan kehidupan yang tidak selalu mulus, serta cinta yang bisa ditemukan di tempat yang paling tidak diharapkan.

6. Whiplash

“Whiplash” mengisahkan perjuangan seorang drummer musik jazz, Andrew Neiman yang kesulitan dalam memenuhi standard seorang instruktur jazz ternama. Mempunyai metode pengajaran yang dikenal keras, Andrew yang sangat percaya diri akan kemampuannya menjadi pesimis bisa memenuhi ekspektasi sang instruktur yang menuntut kesempurnaan. Film arahan Damien Chazelle ini menunjukkan bahwa kesombongan bisa mencegah seseorang untuk menjadi yang terbaik. Serta pencarian tiada henti pada kesempurnaan justru mematikan kreativitas yang sebenarnya sangat membebaskan. Akhir dari film juga menyeret kembali penonton pada realita yang kadang tidak sesuai dengan pengharapan.

7. Frank

Suka dengan tontonan yang cukup nyeleneh? “Frank” bisa jadi pilihan yang tepat untuk asupan film harianmu karena mengisahkan sekelompok musisi yang menderita berbagai gangguan mental. Seorang musisi bertalenta bernama Jon akhirnya memutuskan bergabung ke dalam sebuah band yang dimotori oleh Frank, yang selalu menggunakan topeng saat tampil. Menjalani tur bersama band ini serta berusaha membuat lagu dengan metode yang aneh, Jon menemukan kejanggalan dalam diri berbagai anggota band terutama sang pemimpin, Frank yang sangat misterius. Film ini lagi-lagi menempatkan musik sebagai perlindungan dari berbagai kecamuk yang melintas di kejiwaan para anggota band. Komedi satir yang ditampilkan juga cukup mengocok perut dan sarkasme khas Inggris juga mewarnai berbagai adegannya.

8. Control

Penggemar musik post-punk terutama band Joy Division kami rasa wajib menonton film “Control”. Film ini terinspirasi oleh kisah hidup frontman dari Joy Division yakni Ian Curtis. Ian Curtis yang memulai karir bermusiknya setelah menikah dan bekerja sebagai pegawai kantoran diceritakan kesulitan dalam membagi waktu untuk keluarganya dan band yang ia bangun. Menderita penyakit yang membuatnya kejang-kejang, Ian Curtis yang diperankan aktor Sam Riley banyak terlibat permasalahan dengan depresi, obat-obatan, dan rumah tangga yang di ujung tanduk. Film ini mengisahkan kegetiran hidup sang frontman dengan segala kekurangannya yang sungguh manusiawi.

9. High Fidelity

Nick Hornby adalah penulis dan novelis yang seringkali menjadikan musik menjadi basis dari narasi yang dibangunnya dan salah satu novel yang diadaptasi ke layar lebar adalah “High Fidelity”.  Mengubah lokasi cerita dari London ke Chicago, film ini menceritakan seorang penggemar musik, Rob Gordon (John Cusack), yang tidak begitu beruntung dalam urusan cinta. Ia memiliki sebuah toko rilisan fisik dan dibantu dengan duo Dick dan Barry seringkali mengolok-olok selera musik para pengunjung yang dianggap rendahan dan mereka membuat daftar putar khusus Rob untuk membantunya mengingat-ingat kesalahan yang ia lakukan sehingga dicampakkan oleh Laura. Kecintaannya pada musik ternyata tidak ditranslasikan dengan baik dan setara dengan cintanya pada Laura, sang kekasih yang menganggap Rob tidak memikirkan masa depan bagi hubungan mereka. Film ini mengajarkan bagaimana obsesi, hobi, dan hati harus dijalankan secara seimbang.

10. Amadeus

Penggemar musik klasik pasti akan sangat menikmati film drama “Amadeus”. Film yang dirilis tahun 1984 ini mengisahkah rivalitas antar para komposer yang hidup di jaman yang sama dengan Wolfgang Amadeus Mozart. Antonio Salieri, seorang seniman Italia digambarkan sebagai tokoh antagonis yang iri dengan kesuksesan Mozart dan merumuskan rencana licik untuk mensabotase karirnya hingga membunuhnya. Film ini dikisahkan dari sudut pandang Salieri dan bagaimana kesuksesan Mozart dan gaya hidupnya yang penuh hedonisme menimbulkan keirian mendalam di hati para seniman sezamannya. Ternyata industri musik di jaman tersebut sudah menunjukkan persaingan keras!

Rekomendasi tambahan yang bisa kamu simak: