Payung Teduh Nanti ReviewMenyimak Lagu Payung Teduh Yang Koplo-Able, “Nanti”

Kalau Efek Rumah Kaca hadir dengan slogan “Pasar Bisa Diciptakan”, maka para penikmat musik dangdut di tanah air punya slogan lain yakni “Semua Lagu Bisa Dikoplokan”. Sepertinya kami menemukan korban teranyar dari jajaran musisi side-stream yang lagunya sangat koplo-able. Tidak lain tidak bukan adalah single terakhir dari Payung Teduh berjudul “Nanti”. Kalau 70% hidupmu dihabiskan di Youtube seperti redaksi The Display, maka akan ada kemungkinan kamu telah menemukan “Akad” Koplo Version yang telah meraih jutaan view. Kami akan sangat tidak heran jika menemukan lagu “Nanti” akan diberikan perlakuan yang sama seperti single Payung Teduh yang telah kami sebutkan sebelumnya. Kali ini, trio folk yang terdiri dari Alejandro Saksakame (Drum), Ivan Penwyn (Guitar, Guitalele, Vokal), dan Aziz Comi (Contra Bass) kembali ke studio rekaman setelah merilis soundtrack resmi dari film “Wreck It Ralph: Break The Internet”. Berbeda dari lagu “Sebuah Lagu” yang dijadikan soundtrack resmi film keluaran Disney tersebut, kali ini Payung Teduh tidak melibatkan vokal dari sang manajer Marsya sebagai atraksi utama. Payung Teduh Nanti Review

Mereka kembali pada format pasca Is yang menjadikan Ivan sebagai penyanyi utama. Terlepas dari masih warna vokalnya yang belum berkarakter kuat, Payung Teduh menutupinya lewat aransemen musik yang cukup penuh. Kehampaan yang kami rasakan di album “Mendengar Suara” (2018), kali ini sepertinya banyak diisii oleh gitarlele, perkusi, dan bass yang membuat iramanya terasa penuh. Sekilas kamu akan menemukan pengaruh musik keroncong yang cukup kental di lagu “Nanti”. Tambahan perkusi lah yang membuat kami haqul yakin kalau lagu ini sangat cocok dikoplokan. Secara lirik, tidak ada yang terlalu istimewa dari lagu “Nanti” yang memang menawarkan pesan yang dibalut dengan analogi sederhana. Lagu yang diciptakan oleh Alejandro Saksakame ini sepertinya menggambarkan kondisi mereka pasca peninggalan sang vokalis utama atau bisa jadi merupakan pengalaman personal sang pengarang yang belum publik ketahui. Isinya mengungkapkan bahwa semuanya butuh proses dan berdamai dengan keadaan bisa jadi satu-satunya cara untuk berdamai dengan hidup. Terlepas dari itu semua, “Nanti” mudah dicerna, aman dikonsumsi, namun mudah dilupakan kalau tidak sering-sering didengarkan. Nikmati “Nanti” di berbagai layanan streaming digital favoritmu.