Padepokan Seni Madura Pagi Bening Helateater 2019Interpretasi Naskah “Pagi Bening” oleh Padepokan Seni Madura

JAKAKTA (6/4) – Gelaran Helateater Salihara 2019 yang tengah berlangsung mengusung beberapa penampilan oleh kelompok-kelompok teater tanah air dan pada hari Sabtu, 6 April 2019 lalu kami menyaksikan pertunjukan “Pagi Bening” oleh Padepokan Seni Madura. Naskah yang diterjemahkan oleh Sapardi Djoko Damono dari judul “A Sunny Morning” karangan Serafin dan Joaquin Alvarez Quintero ini sebelumnya telah ditampilkan dalam pertunjukan Di Punggungmu Kusandarkan Waktu yang Tak Pernah Bicara Kita” oleh Forum Aktor Yogyakarta. Mengusung naskah yang sama, Padepokan Seni Madura menginterpretasikannya dengan pendekatan yang benar-benar berbeda. Berpusat di Sumenep, Madura, kelompok teater ini menerjemahkan naskah “Pagi Bening” lewat kehidupan sehari-hari warga pedalaman Sumenep yang tentunya lebih bisa mereka pahami dan amati. Padepokan Seni Madura memasangkan dua tokoh utama yakni Nyai Masbiah dan Kae Maskat.

Padepokan Seni Madura Pagi Bening Helateater 2019
Nyai Masbah

Berbeda dari konteks romansa dan politik yang dimasukkan ke dalam pementasan Forum Aktor Yogyakarta, kelompok teater ini memakai adat istiadat dan budaya Madura sebagai dasar dari pengembangan naskah “Pagi Bening”. Nyai Masbah dan Kae Maskat yang bertemu kembali di sebuah pertunjukan musik tong-tong di dusun Balowar, Madura mengingat-ingat kembali kisah cinta mereka berupuluh-puluh tahun yang lalu. Terikat dalam sebuah perjodohan dari lahir, dua orang ini harus berpisah dikarenakan Kae Maskat yang tak kunjung melamar Nyai Masbah. Desakan dari pihak wanita untuk kejelasan hubungan ini memang telah mengakar di budaya Madura seperti ditunjukkan dalam pementasan tersebut.

Pementasan “Pagi Bening” oleh Padepokan Seni Madura juga diselingi banyak gurauan dan pantun. Beberapa kali, gurauan tersebut kerap dilontarkan dalam Bahasa Madura yang tidak dapat ditangkap sepenuhnya oleh penonton. Meskipun begitu, kami tetap menikmati jalannya pertunjukkan ini dan mengagumi perbedaan interpretasi naskah yang diwujudkan oleh dua kelompok teater berbeda dengan latar belakang budaya yang berbeda pula. Helateater Salihara 2019 masih berlanjut hingga hari ini dengan pertunjukkan dari Kelas Akting Salihara yang bisa kamu simak lebih lanjut informasinya di sini. 

Padepokan Seni Madura Pagi Bening Helateater 2019
Kae Maskat

Reporter: Fransisca Hana/Editor: Novita Widia
Dokumentasi: Witjak Widhi Cahya/Komunitas Salihara