Go Ahead Challenge Siap Ditabuh Kembali di 2019!
JAKARTA (25/3) – Go Ahead Challenge sedikit banyak menjadi ajang dan kawah candradimuka bagi para seniman di bidang visual dan musik untuk mengasah dan mengembangkan bakat mereka. Alumni-alumni yang pernah terlibat di ajang ini sudah melanglang buana seperti Wake Up! Iris, Semiotika, Raditya Bramantya (bramskky) dan Dylan Amirio (Logiclost). Mereka membuktikan bahwa Go Ahead Challenge bukanlah pemberhentian terkahir dalam karir mereka, melainkan katalis agar karya mereka semakin dikenal oleh publik. Di tahun 2019, Go Ahead Challenge yang digelar berkolaborasi dengan Studio 1212 akan menjaring berbagai seniman di bidang musik dan visual. Melalui konferensi pers yang terlaksana di tanggal 25 Maret lalu di Jakarta, Go Ahead Challenge resmi membuka submisi karya dari tanggal 15 Maret hingga 30 Juni di website Amild.id. Kali ini GAC 2019 akan mencari bakat-bakat baru di bidang musik, fotografi/film, dan visual art.
Pada kesempatan yang sama, GAC 2019 juga memperkenalkan jajaran kurator yang akan menyeleksi dan nantinya menjadi mentor dari para peserta. Mereka adalah Widi Puradiredja, drummer dari grup Maliq & D’essentials yang juga berperan aktif sebagai produser musik, Lucky Kuswandi – sutradara film “Galih & Ratna”, Naufal Abshar – seniman visual yang merupakan lulusan dari LASALLE College of the Arts dan Goldsmith University di London. Mereka bertugas menjaring submisi dari seluruh Indonesia untuk tergabung dalam Go Ahead Challenge “Biar Tapi Jadi Bukti”. Sesi tersebut juga mendatangkan para alumni GAC edisi sebelumnya seperti Gabriela Fernandez yang meraih Aspirational Reward berupa perjalanan ke London bersama Maliq & D’essentials. Sigit ‘toRa’ dan duo folk Wake Up, Iris! juga membeberkan pengalaman mereka mewakili Indonesia di ajang internasional serta berkeliling nusantara untuk menjaring relasi dan menyebarluaskan musik mereka.
“Saya rasa seluruh teman-teman seperjuangan saya di sini setuju bahwa ajang ini telah membawa kami ke level yang lebih tinggi dari sebelumnya. Saya sendiri sempat ragu apakah saya bisa berkembang di dunia musik dengan umur saya yang tidak semuda teman-teman lain. Tapi nyatanya sekarang saya bisa ubah kata tapi yang hanya ada di benak saya tersebut menjadi bukti yaitu berhasil memperkenalkan karya saya salah satunya kemarin di panggung sebesar Soundrenaline,” ujar Macan Sigit ‘toRa’. Nantinya, setelah proses submisi berakhir. Go Ahead Challenge akan menentukan nama finalis dalam sebuah proses seleksi karya oleh para kurator yang bergabung. Setelah itu, para finalis akan menjalani Creative Academy intensif selama satu minggu penuh bersama para kurator dan mentor, sebelum nantinya para finalis diharapkan dapat membuat sebuah karya kolaboratif yang akan menjadi penentu siapa yang berhak menjadi pemenang pada Go Ahead Challenge Biar Tapi Jadi Bukti’. Ayo buruan daftarkan karyamu ke Amild.id sebelum pendaftaran ditutup Juni nanti!