Memuaskan Dahaga Musik Alternatif Lewat The Sounds Project Vol. 4
JAKARTA (23/3) – Menampilkan line-up beragam yang terdiri dari 2 musisi mancanegara dan 27 musisi lokal selama dua hari berturut-turut, The Sounds Project edisi ke-4 menjadi gelaran terbesar festival musik tahunan ini. Tidak hanya periode acara yang diperpanjang, banyaknya musisi yang tampil jadi salah satu magnet bagi para penikmat musik dan budaya pop di Jabodetabek untuk menyerbu Kuningan City akhir pekan lalu. Menyulap ruang parkir menjadi panggung The Sounds Project x Authenticity, beberapa nama tampil di panggung ini di hari Jumat lalu seperti Adhitia Sofyan, Kurosuke, Bam Mastro, Mocca, Reality Club, Sunset Rollercoaster, serta Diskoria. Sedangkan di panggung The Sounds Project, musisi seperti HiVi!, Pamungkas, White Shoes & The Couples Company, Kunto Aji, Maliq & D’essentials, Project Pop, hingga Fourtwnty bergantian memanaskan suasana malam itu. Kedua panggung tersebut menyedot animo yang hampir sama dan beberapa penonton tampak bimbang stage mana yang ingin mereka nikmati karena memiliki kualitas penampil dan sound yang hampir setara.
Di luar ballroom yang terletak di P7, terdapat stage yang memutar pilihan musik dari selektor Dizkorea dan Feel Koplo. Panggung kecil ini cukup bermanfaat bagi mereka yang malas berhimpitan di tengah lautan manusia baik di stage The Sounds Project atau Authenticity. Selain musik, festival ini juga memberikan pengalaman lengkap dengan adanya tenant F&B, layar tancap, serta Music Talks yang menghadirkan fotografer musik, promotor muda, hingga pelaku musik selama 2 hari pelaksanaan. Keseruan hari itu ditutup dengan meriah oleh Diskoria yang memainkan musik-musik pop dan disko sekaligus lagu orisinil mereka yang baru dirilis yakni “Balada Insan Muda”. Pemenang giveaway dari The Display yakni Bagus Achmad sangat menikmati keseluruhan acara yang disuguhkan panitia di hari Jumat itu. “Pas Sunset Rollercoaster main penuh banget meskipun main di stage outdoor di P6. Penontonnya full sampai belakang!,” ungkap Bagus.
Kami makin tidak sabar menanti hari kedua yang menampilkan musisi multi-genre dari berbagai generasi. Hari Sabtu tersebut kami awali dengan menonton Danilla. Dara satu ini tidak sungkan untuk menunjuk seorang penonton beruntung untuk bergabung ke atas panggung dengannya. Penonton ini punya tugas istimewa yakni mengelap keringat penyanyi yang tergabung dalam proyek Daramuda tersebut. Stars and Rabbit yang seringkali menjadi langganan pensi kali ini menawarkan sesuatu yang berbeda dengan mengajak penonton berdialog bahasa Jawa dengan mereka. Grrrl Gang yang berasal dari kota yang sama yakni Yogyakarta, mendobrak panggung dengan dentuman musik indie pop super catchy mereka. Penonton tak sungkan untuk melakukan crowdsurfing hingga ada seseorang yang pingsan di tengah-tengah kerumunan. Namun hal tersebut tidak menghentikan acara, dan kami melanjutkan perjalanan musik dengan Barasuara yang membawakan tembang baru dari album “Pikiran dan Perjalanan” yang dibantu oleh visualisasi dari Isna Hening.
Satu lagi band yang kami nantikan adalah The Adams yang baru saja menelurkan album “Agterplaas”. Berbeda dari showcase mereka yang memainkan berbagai nomor secara sempurna, set dari The Adams malam itu sedikit kacau dengan banyaknya chord yang salah atau masalah teknis yang membuat penonton sedikit kecewa. Untuk mengobati kekecewaan kami, Summer Salt asal Amerika Serikat memberikan obat manjur untuk menikmati festival yang seru. Panggung kecil di P7 malam itu juga menyedot animo penonton yang ingin ajojing di malam minggu. Ditemani segelas anggur merah Orang Tua atau sebotol bir dari Guiness, para penonton tampak rileks menikmati festival yang dihimpit gedung-gedung pencakar langit Jakarta. Sarah Yasmin yang terpilih memenangkan giveaway The Sounds Project hari kedua dari The Display menyatakan festival hari kedua sangat seru. Kira-kira ada festival musik apa lagi yang tiketnya akan kami bagi secara gratis? Pantau terus Instagram, Twitter, dan LINE@ The Display di @thedisplaynet.
Reporter: Prasetya Ardhana/Editor: Novita Widia