Atlesta Living The Rumour Resep DIgosipin“Living The Rumour”, Resep Digosipin Versi Atlesta

Ada sebuah ungkapan yang mengatakan bahwa “all publicity is good publicity” yang diartikan bahwa semua publisitas baik pujian atau cercaan tetaplah sebuah publisitas. Ungkapan itu sepertinya dipahami, diresapi, dan diterapkan Atlesta lewat rilisan terbarunya berjudul “Living The Rumour”. Fifan Christa, sang mastermind di balik unit musik ini atau bisa juga disapa sebagai Gustav, terinspirasi oleh konsepsi masyarakat yang seringkali lebih mempercayai rumor atau desas-desus daripada fakta yang ada. “Living The Rumour” hadir sebagai rilisan penerus single “Pesona” yang telah dirilis di awal tahun lalu. Terlepas dari musik yang disajikan oleh Atlesta yang masih bercirikan electro-pop, kami lebih tertarik membedah kejeniusan marketing dari band asal Malang ini. Lewat “Living The Rumour”, Atlesta menghadirkan sang alter-ego yakni Gustav dengan segala kefalmboyanannya yang tampil sebagai bintang utama dari video klip garapan Ahyas Budi. Seorang laki-laki yang mengenakan pakaian ketat nan metroseksual di keseharian saja sudah bisa jadi bahan cibiran, apa lagi kalau diabadikan lewat karya visual? Ya, netizen dapat satu bahan pergunjingan lewat video klipnya.

Kedua, setelah terinspirasi aliran visual vaporwave dan 80-an yang diaplikasikan pada artwork “Pesona”, tim grafis di balik Atlesta kini memutar arah 180 derajat untuk mengambil inspirasi dari tempat lain. Artwork berwarna monokrom yang menerapkan gaya kolase tersebut seperti tidak asing di mata kami. Benar saja, setelah bertanya pada Google, artwork ini memiliki beberapa persamaan dengan artwork album terakhir Beach House yakni “7”. Hmm, netizen sudah dapat 2 bahan untuk menggunjingkan Atlesta. Lagu yang juga diilhami oleh pengalaman pribadi Fifan yang menetap di Malang yang dikenal sebagai kota rasan-rasan (red: kota pergunjingan) ini memuat lirik-lirik bernada konfrontatif yang membuat pendengarnya sedikit mengernyitkan dahi. “I’m the icon they talk from behind”  hanyalah sebaris lirik yang membuat kami penasaran, kira-kira rumor apa saja sih yang pernah hinggap di pelantun “Recalling” ini?

Terdapat beberapa subtitle nyeleneh yang terselip di video klipnya. Beberapa tidak berarti, tapi beberapa mungkin menyimpan pesan-pesan seperti  dalam subtitle ‘adegan ini layaknya drama Korea’ yang mungkin menyindir orang-orang yang lebih suka mengonsumsi bualan-bualan yang dikemas secara apik. Mungkin. Terakhir, apakah Gustav sengaja mengincar endorse dari POND’s Men Long Lasting Oil Control dengan make-up berminyak di video ini? Tidak ada yang tahu pasti, tapi yang jelas, Atlesta telah berhasil memberikan beberapa bahan pergunjingan yang mungkin saat ini sedang hangat diperdebatkan di sudut kedai kopi di kota Malang yang tengah diguyur hujan. Nikmati “Living The Rumour” baik versi visualnya atau audio lewat kanal digital favoritmu. Oh ya, nantikan sebuah EP yang akan dirilis Atlesta pertengahan tahun ini.