Atlesta Berubah Menjadi Psychedelic untuk Single “Pesona”
Selama ini para penikmat musik independen di Indonesia ataupun Malang mengasosiasikan Atlesta dengan gaya yang sungguh urban, sensual, dan sophisaticated. Namun kali ini, band yang digawangi dan dibentuk oleh Fifan Christa ini mengubah image-nya 180 derajat dengan sentuhan jadul futuristis dan psychedelic. Adalah single “Pesona” yang memperlihatkan gaya serta arahan baru dari Atlesta di tahun 2018 ini. Dibuka dengan synth yang kental, single perdana dari Atlesta yang menggunakan bahasa Indonesia ini justru menunjukkan pengaruh musik psychedelic yang cukup kentara dari pilihan efek serta layer yang digunakan. Gaya menyanyi Fifan Christa yang biasanya cenderung soulful dan groovy, juga berubah menjadi lebih mendayu-dayu layaknya sebuah track psychedelic pop yang kamu dengar di suatu gigs underground. Ketika kami kira permainan synth akan dikurangi menjelang tengah lagu, Atlesta malah menyuntikkan lebih banyak porsinya dengan interlude instrumen yang terdengar futuristis. Suasana modern nan edgy juga makin terasa lewat liriknya yang menyentil budaya sosial media yang dikonsumsi secara masif dan tanpa filter oleh masyarakat Indonesia.
Lagu ini memakan waktu lama dalam prosesnya terkait beberapa hal termasuk kepindahan Atlesta ke basecamp baru, hingga penyesuaian Fifan dalam menulis lirik menggunakan Bahasa Indonesia. Ia mengungkapkan kesulitan tersendiri dalam membuat lirik “Pesona” dan berusaha sebisa mungkin untuk menghindari kesan norak dan cheesy yang biasanya banyak menjadi momok bagi penulis lagu dalam negeri. Tema sosial yang diangkat kali ini juga membuktikan Atlesta mau keluar dari zona nyaman mereka yang biasanya hanya membicarakan masalah percintaan, sensualitas, atau kehidupan. Diawali dengan kekaguman akan musisi yang menggunakan synthesizer serta kebosanan akan formula musik mereka yang itu-itu saja, maka “Pesona” lahir sebagai jawabannya. Bila ditilik lebih jauh, single ini seperti bukan berasal dari Atlesta dan apabila kamu mengernyitkan dahi ketika mendengarnya, kami bilang itu wajar. Bayangkan saja tiga diskografi terdahulu yakni “Secret Talking” (2012), “Sensation” (2014), dan “Gestures” (2017) yang selalu bernuansa R&B tiba-tiba diputarbalikkan jadi psychedelic seperti ini.
“Pesona” sepertinya butuh beberapa waktu untuk menjadi terbiasa dan mungkin saja hook-nya akan kamu nyanyikan tanpa sadar seperti yang kami lakukan saat menulis artikel ini. “Pesona” yang artworknya digarap oleh Noviar Rahmat juga memiliki estetika vaporwave yang melibatkan banyak referensi pop culture di dalamnya. Simak “Pesona” lebih lanjut di layanan streaming digital berikut ini.