Peringatan 5 Tahun Azrax – Gatot Brajamusti’s Masterpiece
Layaknya media ternama yang selalu merayakan ulang tahun beberapa rilisan klasik, The Display tidak ingin ketinggalan untuk merayakan suatu karya yang benar-benar membekas di ingatan kita. Sebuah film bergenre action berjudul “Azrax Melawan Sindikat Perdagangan Wanita” dirilis tepat pada hari ini 5 September tahun 2013 alias lima tahun yang lalu. Mungkin kalian yang membaca ini belum pernah mendengar atau menonton film ini, jadi siap-siap untuk membaca plot singkat dari kami. Waktu film ini pertama tayang, kami tidak terlalu ‘ngeh’ dengan siapa aktornya, siapa sutradaranya atau bahkan apa ceritanya. Melalui sebuah cuitan selebtwit yang mereview film ini, kami pun menontonnya via Youtube (kebetulan waktu tayang di bioskop sangat singkat – sekarang film versi full sudah dihapus). Lebih dikenal sebagai ustadz atau guru spiritual, Gatot Brajamusti menjadi aktor utama, sutradara, serta produser film “Azrax” ini. Dikisahkan ia adalah tokoh yang selalu menegakkan keadilan di desanya. Suatu saat ada kasus penyelundupan manusia (human trafficking) yang dikirim ke Hong Kong sebagai pekerja seks komersial. Tentu saja hal ini tidak bisa dibiarkan, Azrax harus turun tangan menumpas mafia-mafia ini dengan tangan dinginnya.
Meskipun niatnya jadi film action serius yang bisa jadi mengalahkan “Mission Impossible”, pada kenyataannya malah jadi tontonan penuh kekonyolan. Entah disengaja atau tidak, banyak dialog ngaco bin ajaib yang terselip di dalamnya. Gabungan bahasa Inggris ngawur serta pembawaan logat Azrax yang aneh semakin mengocok perut siapa saja yang menontonnya. Belum lagi ditambah dengan outfit Azrax yang memadukan ekstension rambut gondrong berponi, jaket kulit serta beberapa cincin akik yang bisa jadi inspirasi kostum Halloween-mu. Ditambah potongan scene yang sangat tidak rapi, serta pemotongan adegan yang amburadul, “Azrax” merupakan obat pelipur lara. Line yang sampai saat ini benar-benar terngiang-ngiang di kepala adalah “I really enjoy your hospitality….enjoy!”.
Sebelum pria yang akrab disapa Aa Gatot ini membuat film, kami tidak habis pikir bagaimana pembuatan script serta shooting adegan dilakukan. Bagaimana ia meyakinkan aktor-aktor lain untuk terlibat di sini masih menjadi misteri. “Azrax Melawan Sindikat Perdagangan Wanita” patut ditonton untuk semua sineas Indonesia sebagai contoh agar tidak membuat film serius seperti itu. Seandainya di hari ini ada bioskop yang memutar film ini, tim The Display tidak akan ragu untuk nonton lagi. Maklum, kuli tinta kadang stress ketika dikejar deadline, jadi setidaknya kami bisa tertawa lepas saking absurdnya seluruh adegannya. Selamat ulang tahun “Azrax”!