KEUKEN No.9 Hadirkan Makanan Sebagai Pondasi Sosial Masyarakat
BANDUNG (5/8) – Makanan adalah salah satu dari banyaknya elemen dalam lini kehidupan manusia. Dari mulai budaya, sampai dalam kesenian pun makanan bisa ikut terlibat bahkan ramai diperbincangkan. Tak ayal bila makanan selalu menjadi topik hangat dalam ruang lingkup masyarakat tanpa memandang kelas sosial. Tahun ini, kami berhasil menjumpai kembali salah satu gelaran besar yang mengangkat isu tentang kuliner atau makanan. Ya, KEUKEN yang diprakarsai oleh House The House kembali hadir dengan edisi ke-9. Di tahun ini, mereka mengangkat tema gastronomi, gastronomi bisa diartikan sebagai seni dalam mengolah bahan makanan menjadi satu sajian makanan yang menarik atau lezat (tataboga). Dengan membawa tajuk “Delightful Discoveries” mereka berhasil kembali menggiring pecinta kuliner kedalam suasana yang lebih memberi kita pengalaman akan pentingnya penemuan, penjelejahan dan eksplorasi dalam mengolah suatu makanan menjadi lezat seperti gastronomi yang dibicarakan tadi.
Pada gelaran yang diadakan di Lapangan Yonkav 4 Bandung di hari Minggu, 5 Agustus 2018 lalu, mereka menghadirkan empat sesi utama seperti edisi terdahulu. Sesi tersebut dimulai dari Prepping Session, Seasoning Session, Plating Session dan Serving Session. Kami hadir tepat pada Serving Session, dimana malam itu masih sangat padat pengunjung saling berbicara tentang nikmatnya makanan atau bahkan beberapa hiburan yang tersaji selama berjalannya acara. Meskipun tempat acara kali ini sedikit sempit untuk memuat banyaknya massa yang hadir, kami memperhatikan bahwa suasana KEUKEN kala itu terasa sangat hangat. Kami langsung masuk ke dalam panggung Gastronomi, di mana para pengunjung dijelaskan tentang banyaknya perjalanan kuliner nusantara dari mulai zaman baheula hingga hari ini. Kami pun mendapati beberapa lintas komunitas yang berkaitan dengan penyajian makanan, mulai dari pasar bahan pangan mentah, hingga stan yang mengedukasi pengenalan jenisnya.
Sayangnya, pada panggung Chef Battle kami tidak dapat bergabung dan menikmati hidangan yang disajikan oleh beberapa chef ternama dikarenakan suasana yang terlanjur padat. Hal ini membuktikan bahwa program ini selalu dinantikan oleh para pengunjung setia KEUKEN, begitu pula stan yang berisi 10 hidangan legendaris yang dipersembahkan oleh Kecap Bango. Kami akhirnya berkeliling ke beberapa tenant lokal yang menginovasi racikannya sehingga tidak kalah menariknya dengan masakan modern. Munir dari Offset Soundsystem membuat suasana semakin hangat karena sihir romansa pemilihan lagunya di atas alat DJ. Open Air Cinema menjadi pilihan tempat untuk menikmati kudapan yang kami beli. Semua terlihat berbicara namun entah bagaimana suasana tersebut bisa tetap dinikmati sehingga semua tetap tertuju pada beberapa film pendek lokal yang sudah disiapkan.
Alhasil, KEUKEN No.9 ini berhasil membuat kami tahu bahwa budaya atau peradaban manusia sekalipun bisa dipelajari dari masakannya. Ini bukan melulu tentang enak atau tidaknya rasa dalam sebuah hidangan, tapi ini tentang bagaimana ia bisa menjadi penengah stabilitas elemen kehidupan dan menjadi pondasi sosial masyarakat. Mengutip pendapat Rahung Nasution di salah satu akun sosial medianya, makanan atau memasak bisa menjadi senjata yang paling mujarab untuk menciptakan suatu karya seni atau menjadi media perlawanan sekalipun. Sampai jumpa di gelaran KEUKEN berikutnya!
Penulis: Zakaria Arya/Editor: Novita Widia