Review FRAU Tembus Pandang EPReview: Menembus Lantunan Musik Frau dalam EP “Tembus Pandang”

Solois dan pianis bernama asli Leilani Hermiasih atau lebih dikenal dengan nama panggungnya Frau selalu menawarkan perspektif yang cukup unik dalam lagu atau albumnya sejak ia debut dengan album “Happy Coda”. Judul-judul yang dipilihnya menggelitik, membuat para pendengar sudah penasaran bahkan sebelum mendengarkan satu not dari lagu tersebut. Dalam rilisan terbarunya yang dikemas dalam bentuk mini album bertajuk “Tembus Pandang” di tahun 2017, Frau menghadirkan empat buah lagu yang sebenarnya pernah dibawakan sebelumnya secara live. Secara kasat mata, rilisan fisik dari Frau ini mampu memanjakan hasrat visual dengan warna-warna pastel yang lembut namun masih membawa kenaehan-keanehan khas Frau dalam lukisan-lukisan surealis yang dibuat oleh seniman Restu Ratnaningtyas. Kedua seniman beda disiplin ini seakan meleburkan kepribadian dan keanehan masing-masing dalam bentuk audio visual yang menurut saya, hampir sempurna. Dipertemukan dalam sebuah acara berjudul “Lelagu”, Frau merespon visualisasi dari Restu dan begitu pula sebaliknya, Restu merespon bebunyian dari Frau.

Review FRAU Tembus Pandang EPLani – begitu ia akrab dipanggil seakan tidak mengindahkan aturan tak tertulis bahwa sebuah lagu harus sarat makna, mengandung lirik-lirik puitis atau menghadirkan refrain yang membuatmu terngiang-ngiang. Lani bermain-main dengan nada, dinamika, dan lirik-lirik absurd yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Apabila dalam “Happy Coda”, “Starlit Carousel” atau EP “Parasite Lottery” terdapat isu atau muatan yang tematik, “Tembus Pandang” seperti buah imajinasi seorang anak yang terperangkap dalam alunan tuts-tuts piano ala Frau. Tidak berlebihan bagi saya untuk menyebut bahwa mastering dan mixing dari album “Tembus Pandang” ini berkualitas tinggi, bisa kamu buktikan sendiri dengan memutarnya di CD playermu yang memiliki spesifikasi paling rendah. Bahkan CD player kuno tidak mengurangi kualitas suara yang dihasilkan dari rekaman ini. Sebuah apresiasi tinggi kami berikan kepada Anton Gendel yang berada di balik proses mixing dan mastering keempat lagu di sini.

Pada track awal yang berjudul “Sembunyi”, pendengar diajak untuk menelusuri nada-nada menggelitik dan lirik-lirik yang seakan menggambarkan tentang kecemasan, kekhawatiran, atau bukan? Sebelum saya memahami lagu tersebut secara komprehensif, gendang telinga saya dihajar dengan lagu “Butcher”. Lagu ini merupakan satu-satunya nomor berbahasa Inggris menghadirkan suasana sentimental yang tergambar dengan apik dalam visualisasi Restuyang menggambarkan seorang tukang jagal berkepala paha babi.

Review FRAU Tembus Pandang EPLagu ketiga bertajuk “Tukang Jagal” berisi kejutan yang jenaka. Diawali intro, verse dan refrain yang semuanya adalah instrumen piano, sebait lirik di akhir lagu membuat lagu ini menjadi yang paling absurd di album “Tembus Pandang”. Bayangan tentang sesosok Pak Ar-Rochim yang hobi nonton serial India membuat pendengarnya separuh heran dan terhibur, terutama bagi mereka yang tahu referensi tentang Hattim atau Jodha Akbar (seperti penulis yang ‘terpaksa’ menonton serial tersebut karena favorit sang ibu). Sebagai penutup dari EP kedua dari musisi asal Yogyakarta ini, lagu berjudul “Negentropy 5 in E Major” menghadirkan lirik paling padat. Permainan dan pengulangan diksi dalam track ini dimainkan dengan tempo lambat dan mendayu-dayu membuat para pendengar tidak ingin album ini berakhir.

Secara keseluruhan, “Tembus Pandang” hadir sebagai kepribadian gabungan antara dua seniman yang dua-duanya mempunyai andil sama besar. Packaging yang unik dengan cakram padat pop-up serta photo card dengan lukisan, foto dan lirik, membuat rilisan ini hanya memiliki satu kekurangan yang menurut saya cukup signifikan, yakni kurang lama. Dengan segala kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh rekaman ini, “Tembus Pandang” seperti antitesis dari judulnya sendiri karena berisikan lagu dengan lirik yang justru tidak gamblang,  Judulnya bisa membuatmu berpikir ‘apanya yang tembus pandang?’. Jawabannya bisa kamu temukan di dalam album sleeve yang dirilis oleh Sbatu Records dan bisa didapatkan di toko-toko rilisan fisik terdekat.Review FRAU Tembus Pandang EP

Reviewer: Novita Widia