7 Alasan Pecinta Film Wajib Nonton “Dune”!
Film bergenre sains-fiksi yang diadaptasi dari novel berjudul sama yakni “Dune” baru saja dirilis ke berbagai layar lebar di Indonesia. Menurunya level PPKM di beberapa kota di Indonesia, memungkinkan kita untuk kembali menikmati berbagai sajian film di bioskop dan kami merekomendasikan “Dune” sebagai judul yang wajib ditonton moviegoers. Film yang dibintangi Timotheé Chalamet dan Zendaya ini mengisahkan tentang kehidupan di planet Arrakis yang dijajah oleh keluarga Harrkonnen. Planet yang kaya akan sumber daya alam yakni rempah yang sangat dibutuhkan untuk perjalanan antar galaksi menjadi tempat perebutan kekuasaan antara para keluarga ningrat serta imperial yang ingin mengukuhkan kedigdayaannya. Kalau sinopsis singkat ini belum meyakinkanmu buat nonton “Dune”, The Display tampilkan 7 alasan lain kenapa film ini patut kamu nikmati!
- Pembuktian Dennis Villeneuve sebagai sutradara genre sains-fiksi
Sutradara asal Kanada – Dennis Villeneuve sebelumnya telah sukses menampilkan “Arrival ” menjadi sajian sains-fiksi yang memukau. Ia kemudian menyabet film “Blade Runner 2049” yang menjadi sekuel dari film “Blade Runner”. Respon atas film sains-fiksi keduanya ini tidak sebagus “Arrival” dengan beberapa kritik buruk mewarnainya. Meskipun The Display menyukai “Blade Runner 2049”, kami tidak menyangkal bahwa durasinya yang panjang serta plot yang lambat bisa membuat film ini agak membosankan. Namun sepertinya hal tersebut tidak membuat kapok Dennis untuk membuat film sains fiksi lainnya. “Dune” yang sebelumnya telah diadaptasi menjadi film oleh David Lynch di tahun 1984 mendapatkan nafas segar di tangan Dennis Villeneuve. Warna-warna tajam, pengambilan gambar yang apik, serta setting lokasi yang indah menjadikan fim “Dune” tahun 2021 ini pembuktian baginya bahwa ia adalah sutradara genre sains-fiksi yang handal.
2. Chemistry Timothee Chalamet dan Zendaya
Dua aktor muda ini dipasangkan untuk pertama kali dalam proyek “Dune” dan kamu pasti bisa merasakan chemistry antara keduanya yang membuat penonton tidak bisa memalingkan wajah. Timothee memerankan Paul, putra mahkota dari keluarga bangsawan House Atreides yang mewarisi kebijaksanaan dan kehandalannya dalam berperang. Ia merupakan putra dari Sir Leto dan selirnya Lady Jessica yang merupakan keturunan Bene Gesserit, perkumpulan para perempuan dengan kemampuan fisik dan mental yang lebih maju dibandingkan manusia biasa. Paul mewarisi kekuatan ibunya untuk mengontrol pikiran lawan bicaranya lewat ‘the voice’. Ia pun mendapatkan wahyu berupa penglihatan akan masa depannya, di mana Zendaya yang memerankan suku Fremen dari Planet Arrakis bernama Chani sering ada di dalamnya. Takdir keduanya yang terpaut lewat mimpi-mimpi Paul maupun di dunia nyata, membuat penonton semakin penasaran akan nasibnya. Apakah mereka akan berjodoh ataukah malah membunuh satu sama lain?
3. Kostum & Wardrobe Keren dan Unik
Pecinta cosplay bisa dipastikan akan menikmati sajian berbagai busana, tata rias, serta wardrobe seperti senjata yang ada di film “Dune”. Diceritakan sebagai pertempuran antar keluarga di galaksi yang luas, tentu saja beberapa makhluk di dalamnya memiliki atribut yang unik dan mirip alien. Mata suku Fremen yang berwarna biru, seragam House Atreides yang megah, hingga dandanan House Harkonnen serta tentara imperial yang menyeramkan bisa jadi inspirasimu untuk pesta kostum yang keren dan anti-mainstream.
4. Intrik Politik yang Menegangkan
Menonton “Dune” bukan sekedar melihat perseteruan antara keluarga Harkonnen dan Atreides, melainkan menikmati berbagai intrik politik yang berlapis-lapis. Apabila kamu menikmati tayangan semacam Game of Thrones, maka “Dune” juga bisa mengobati rasa kangenmu terhadap perebutan kekuasaan dan sumber daya alam dari berbagai klan. Adanya campur tangan imperial (kerajaan) yang bermusuhan dengan salah satu keluarga bangsawan, makin membuat manuver politik dan perang di dalam “Dune” susah ditebak. Belum lagi adanya faktor ambisi individual dari beberapa tokoh makin membuat peta kekuatan masing-masing keluarga di film ini tidak mudah diukur.
5. Tokoh Wanita Makin Berperan
Beberapa film sains-fiksi yang mengedepankan perang dan action banyak mengandalkan peran-peran utamanya di tangan tokoh laki-laki. Namun Dennis Villeneuve ingin menampilkan figur tokoh wanita dalam cerita ini untuk mendominasi dan berperan penting di keseluruhan plot. Ambil saja contoh Lady Jessica, yang sepertinya lemah namun ternyata mampu berperang hingga melindungi putranya di situasi genting. Ditambah Chani dan Dr. Liet-Kynes dari suku Fremen yang menjadi kunci lolosnya House Atreides dari serangan Harkonnen dan imperial. Kami tidak sabar untuk melihat aksi heroin-heroin tersebut di “Dune Part II” yang telah dipastikan akan hadir oleh distributor Warner Bros.
6. Efek Suara Megah ala Hans Zimmer
Para pecinta komposer Hans Zimmer sudah pasti hafal dengan sentuhan magis sang musisi dalam mengolah scoring film-film. Dalam “Dune”, munculnya kekuatan dalam diri Paul lewat ‘the voice’, suara padang pasir yang berhembus, hingga getaran tanah akibat sand worm (cacing gurun) digubah secara apik oleh Hans Zimmer lewat scoring yang menegangkan dan megah. Sensasi menonton film ini sungguh tidak lengkap tanpa bantuan dari Hans Zimmer. Pastikan kamu menontonnya dengan support audio yang mumpuni agar bisa menikmati scoring sang maestro secara sempurna.
7. Aksi Perang dan Pertarungan Sengit
Istilah ‘menang telak’ atau ‘menang mudah’ akan jarang kamu jumpai dalam film “Dune” karena kekuatan kedua pihak yang bertarung cukup imbang. Beberapa tokoh bahkan rela terbunuh demi menyelamatkan orang-orang yang mereka cintai dengan aksi heroik yang mampu membuat jantungmu berdegup kencang. Aksi kejar-kejaran, hingga peperangan sengit antar manusia, hingga makhluk asing terus menerus disajikan. Di film ini kamu sepertinya hanya diberikan kesempatan untuk rileks sesaat saja, sebelum akhirnya keadaan berubah menjadi mencekam!
Editor: Novita Widia