Review Abe (2020)Review: “Abe” Memaksakan Banyak Narasi dalam Satu Film

Dirilis saat bulan Ramadan dirayakan oleh semua umat Muslim di dunia, sebuah film berjudul “Abe” yang dibintangi Noah Schnapp atau dikenal dalam perannya sebagai Will di serial TV populer “Stranger Things” resmi dirilis di iTunes. Film yang awalnya dibidik untuk dirilis di teater konvensional ini mengikuti perkembangan banyak studio besar yang merilis filmnya di platform digital. “Abe” menceritakan krisis identitas seorang remaja bernama Abraham atau Ibrahim yang memiliki orang tua berdarah Yahudi Israel dan Muslim Palestina. Review Abe (2020)Masalah mulai muncul ketika ia merayakan ulang tahunnya yang ke-12 yang oleh kedua agama dan budaya dianggap sebagai usia transisi dari anak-anak menuju dewasa. Di satu sisi, Abe ingin mengikuti tradisi keluarga Yahudi sang ibu yang merayakan Bar Mitzvah. Sedangkan di sisi lain, ia juga ingin melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadan yang dianut keluarga ayahnya. Konflik tidak hanya muncul di benak Abe, namun juga di antara dua keluarga yang menginginkan sang remaja untuk memilih satu agama dan budaya saja. Sementara ia bergelut dengan krisis identitas, memasak adalah hasrat terpendam di mana ia bebas mengekspresikan berbagai latar belakang budaya.Review Abe (2020)Sutradara Fernando Grostein Andrade cukup ambisius untuk memasukkan dua narasi sekaligus pada satu film yang durasinya kami rasa kurang. Pendalaman krisis identitas dan pergolakan batin dari dalam diri Abe kurang dieksplor lebih jauh, dan banyak ‘konflik’ ini justru dimunculkan secara gamblang lewat adegan dan dialog. Perspektif dari Abe yang menarik, seperti tenggelam antara perdebatan tiada henti dari dua budaya keluarganya. Di sisi lain ambisi Abe dalam memasak tidak cukup jadi perekat yang kuat untuk mengatasi problematika utama yang jadi penggerak plot. Kami juga menemukan beberapa plot holes, di mana transisi alur waktu terkesan tidak mulus dilakukan.

Meskipun begitu, “Abe” cukup memukau dari segi menampilkan scene makanan dan memasak yang menggugah selera. Candaan yang dilontarkan beberapa tokoh di dalamnya juga dibumbui sarkasme kuat yang membuat penonton tergelitik. Selebihnya, film ini terasa ringan walau membawa narasi berat. Cocok ditonton saat ngabuburit!

Author