“Pretty Boys” Bikin Desta Kapok Main Film dan Vincent Terbebani
MALANG – “Pretty Boys” menjadi film pertama dari duo Vincent dan Desta yang mereka bintangi bersama sebagai main cast. Film yang diproduksi oleh Anami Pictures dan disutradarai oleh Tompi ini menceritakan dunia pertelevisian di industri hiburan yang persaingannya ketat. Presenter acara bincang-bincang “The Tonight Show” tersebut menjadi dua orang yang berambisi menciptakan program TV yang digemari masyarakat dan bisa jadi tenar. Impian mereka itu terhalang banyak hal mulai dari keluarga, percintaan, hingga idealisme mereka sendiri. Konflik antara keluarga, cinta, dan karir pun tidak terhindarkan dan mengantarkan penonton pada perjuangan di balik layar dari selebriti yang kita lihat setiap hari di TV. Para cast dari film ini melakukan tur promo ke beberapa kota termasuk Malang yang bertempat di Malang Town Square.
The Display berkesempatan untuk mewawancarai langsung Vincent, Desta, serta Onadio (Onad) yang terlibat dalam pembuatan film “Pretty Boys” dan mereka pun tidak sungkan mengeluarkan uneg-uneg selama syuting hingga rencana proyek ke depannya. Tiga pria ini tampak lelah karena sehari sebelumnya melakukan rangkaian meet & greet ke Surabaya. Menyembunyikan kelelahan mereka dengan guyonan khas Vincent dan Desta, ketiganya menyambut kami dengan baik. Desta mengungkapkan pembuatan film ini memakan waktu 9 bulan termasuk di dalamnya adalah pembuatan script, serta proses syuting yang memakan waktu 6 minggu. Salah satu adegan dalam film ini adalah Vincent dan Desta yang berjoget ria dalam program TV yang mereka inginkan. Ditanya tentang koreografi di dalamnya, Vincent mengungkapkan bahwa tidak ada persiapan khusus. “Itu on the spot sih. Karena memang extras dan kita pake dancer profesional. Jadi mereka ngarang koreografi di tempat dan kita langsung latihan di lokasi saat itu juga,” ujar Desta menambahkan.
Vincent dan Desta hampir setiap hari bertemu sebagai rekan kerja di “The Tonight Show”, namun baru kali ini mereka bekerja sama kembali dalam sebuah proyek film. Vincent mengaku senang bertemu partner sejatinya sekali lagi di film ini dan tentunya lebih lega karena proyeknya telah usai. Namun, perasaan berbeda harus dialami Desta yang juga merangkap sebagai produser yakni penyesalan dan sedikit kapok. Sambil tertawa pahit, sang presenter mengaku kapok karena peran gandanya sebagai cast sekaligus produser membuat ia luar biasa lelah. Di balik penyesalannya, ia belajar banyak hal karena dunia perfilman jadi sesuatu yang benar-benar baru bagi drummer band ClubEighties tersebut. Vincent secara gamblang mengungkapkan ada beban tersendiri sebagai peran utama. Ia dituntut memerankan banyak emosi dan mendapat banyak screentime. “Pertama gue malah pengennya peran di Rahmat. Karena gue nggak bisa gitu (red: berperan sebagai Anugrah), tapi dipaksa ama mereka, jadi gue berusaha sebaik mungkin,” curhatnya.
Onad, mantan personil band Killing Me Inside juga membuktikan kemampuan aktingnya sebagai Roni di film “Pretty Boys” ini. Menjadi pertama kalinya ia beradu akting di layar lebar, Onad mengaku mendapatkan kehormatan untuk dipilih langsung oleh sutradara Tompi. “Ditunjuk sih peran ini. Tapi gue tetep ngejalanin screening test buat perbandingan,” ceritanya. Meskipun baru pertama kali berakting, Onad mampu memerankan Roni dengan baik dan penuh penghayatan. Disinggung tentang narasi di “Pretty Boys” yang kemungkinan terinspirasi cerita pribadi mereka, Desta mengungkapkan ada sedikit perbedaan. Kalau karakter Rahmat dan Anugrah sangat berambisi untuk masuk ke dunia TV, maka sebaliknya Desta dan Vincent tidak ada rencana sama sekali untuk menjadi presenter. Mereka berujar kalau awalnya hanya ingin berkesenian terutama di bidang grafis dan musik. Namun pesona mereka yang kocak dengan chemistry yang tidak diragukan lagi menjadikan mereka presenter yang tepat untuk acara bincang-bincang malam hari.
Film ini meskipun layaknya pilot project beberapa musisi dan seniman, nyatanya mampu disambut baik oleh para penonton. Sambutan kepada para cast yang melakukan meet & greet di beberapa titik juga tinggi. Desta mengungkapkan bahwa sejauh ini belum ada rencana lagi untuk membuat sekuel atau proyek film lain bersama, namun tidak menutup kemungkinan proyek itu akan mengambil bentuk selain film. Selain narasi sederhana dengan dialog dan adegan yang kocak, poin plus “Pretty Boys” terletak pada pemilihan soundtracknya yang dikurasi oleh Desta. Ia banyak berkonsultasi dengan Vincent perihal musik yang ingin dijadikan soundtrack resmi “Pretty Boys” seperti “Superstar” dari Ardhito Pramono, “Sorai” dari Nadin Amizah, hingga “Kembali Pulih Lagi”, track orisinil dari Danilla yang juga memainkan peran di film tersebut. Desta mengungkapkan pemilihan musik yang cenderung berasal dari musisi indie karena seksi. Selain itu mengingat perkembangan para musisi indie yang begitu pesat di beberapa tahun terakhir, faktor penggemar atau massa yang mampu ditarik oleh musisi ini juga menjanjikan.
Saat artikel ini ditulis, film ini telah mampu mencetak rekor lebih dari 500.000 penonton yang membuktikan kalau proyek perdana ini sukses. Kalau kamu ingin menonton sajian yang ringan, penuh kekocakan namun nggak maksa, kami menyarankan “Pretty Boys” jadi pilihan filmmu di bioskop minggu ini. Simak trailernya dulu di bawah!
Reporter: Bahana R. Pradipta/Editor: Novita Widia