10 Aksi Terbaik di Soundrenaline 2019 – Maliq & D’essentials, Suede, Jambinai dan masih banyak lagi!
BALI – Soundrenaline 2019 mungkin saja telah usai, namun post-concert withdrawal alias sindrom tidak bisa move-on dari konser musik masih bertahan hingga hari ini. Menyaksikan puluhan aksi dari berbagai musisi dalam negeri dan mancanegara yang mengusung berbagai genre sungguh menyenangkan. Ditambah dengan suasana Garuda Wisnu Kencana, Bali yang megah dan atmosfir yang santai membuat Soundrenaline 2019 jadi salah satu destinasi penggila musik terbaik di tanah air. Dari berbagai panggung yang sempat kami saksikan di gelaran tersebut, inilah 10 Aksi Terbaik di Soundrenaline 2019 yang berhasil memukau kami (daftar tidak berurutan)
- Maliq & D’essentials
Nama ini cukup sering masuk ke dalam jajaran line-up Soundrenaline dari tahun ke tahun. Istimewanya, tiap tahun Maliq & D’eseentials seakan tidak kehabisan ide untuk menampilkan konsep panggung yang lain dari tahun sebelumnya. Jika pada Soundrenaline 2018 grup ini mengusung nuansa romantis dengan menampilkan setlist yang penuh cinta, maka kali ini aksi dari Maliq & D’essentials dipenuhi oleh semangat kolaborasi. Jajaran backing vocal dari Maliq & D’essentials diisi wajah familiar seperti Kamga Mohamad dari grup Dekat dan Hondo. Sedangkan dalam setnya sendiri, Maliq & D’essentials membawa Rekti Yoewono dari The S.I.G.I.T, Indra Lesmana, hingga Tuan Tigabelas untuk tampil bersama di A Stage. Sontak saja, kolaborasi ini menarik ribuan massa untuk menjejali slot tampil band yang terkenal dengan tembang seperti “Himalaya”, “Dia”, hingga “Terdiam” ini. What a spectacular and unexpected collaboration!
- Fourtwnty
Ketenaran Fourtwnty di beberapa tahun belakangan ini telah menjangkiti seluruh pelosok tanah air, tidak terkecuali Bali. Tampil di waktu malam hari pada hari kedua Soundrenaline 2019 di A Stage, tidak disangka banyak orang yang telah menantikan Ari Lesmana, Roots dan Nuwi untuk menampilkan lagu-lagu seperti “Zona Nyaman”, “Fana Merah Jambu”, dan masih banyak lagi. Aransemen musik juga dibawakan lewat iringan biola yang menemani beberapa track. Banyak pasangan yang terlihat membenamkan diri mereka di stage Fourtwnty sembari bergandengan tangan, berpelukan, dan menikmati lantunan puitis dari band folk tersebut. Huh, bikin iri! Oh ya, merchandise dari Fourtwnty termasuk yang paling diburu oleh para penggemar musik dan mereka membawa banyak desain menarik yang patut dikoleksi fans garis keras.
- Jambinai
Ketika banyak penonton disilaukan dengan nama-nama besar penampil Soundrenaline 2019, kami melipir sejenak untuk menonton band bernama Jambinai asal Korea Selatan yang tampil di Creators Stage. Band yang membawakan musik bergenre post-rock dan eksperimental ini mampu memukau para penonton maupun pendengar yang pertama kali menonton aksi mereka secara live. Jambinai juga menggunakan alat musik tradisional Korea Selatan yakni haegeum yang membuat kami makin terperangah! Salah satu hal yang paling kami sukai dari ajang ini adalah menemukan musisi baru untuk dimasukkan ke playlist harian kami dan setelah menonton Jambinai, nama ini sepertinya akan masuk ke dalam daftar putar kami. Penonton pun tidak sungkan memberikan aplaus pada penampilan band fenomenal ini.
- Suede
Pengalaman sepertinya menjadi modal besar Suede dalam menguasai panggung pada penampilan mereka di Soundrenaline 2019. Band Brit-pop kawakan ini menyapa penonton dari semua sisi panggung dan tidak canggung-canggung melakukan interaksi dengan penonton di bagian depan. Sang pentolan grup, Brett Anderson memberikan penampilan yang prima yang tidak tergerus oleh waktu. Lagu-lagu klasik Suede seperti “Beautiful Ones”, “Metal Mickey” hingga “We Are The Pigs” mampu membuat para penonton bernostalgia dengan kejayaan era Britpop di tahun 90-an. Suede juga tidak lupa mengenalkan tembang baru mereka seperti “As One” dari album “The Blue Hour”. A world class act indeed!
- Mondo Gascaro
Mondo Gascaro jadi salah satu penampil di All Time Stage yang terletak di kawasan Amphiteater Garuda Wisnu Kencana, Bali. Sang pemilik album “RAJAKELANA” ini mengusung tema wardrobe yang didominasi oleh warna putih. Beraksi di sore hari, Mondo Gascaro membawa atmosfir yang santai cocok dengan suasana Bali yang terik dan tropis. Lagu-lagu andalannya seperti “Dan Bila…”, “Sanubari”, hingga “A Deacon’s Summer” dibawakan dengan penuh percaya diri. Ia juga mengajak penonton untuk bersemangat di penampilannya agar suasana santai yang sengaja dibawakan tidak berubah menjadi membosankan. Alasan kami memilih stage ini adalah ketepatan atmosfir, setlist, hingga penampilan sang musisi sendiri yang benar-benar cocok didengarkan di sore hari itu.
- SOBS
Singapura diwakili oleh band indie pop yakni Sobs dalam gelaran Soundrenaline tahun ini. Band yang bisa dikategorikan sebagai bedroom-pop ini tidak malu-malu di atas panggung pertama mereka di Indonesia. Trio ini membawakan lagu-lagu dari EP debut mereka “Catflap” dan album penuh perdananya “Telltale Signs”. Aksi mereka yang menggemaskan cukup menyita perhatian kami yang baru pertama kali menyaksikan penampilannya secara live. Mereka benar-benar memainkan musik seperti orang kerasukan, hingga strap bass milik sang bassist pun sempat terlepas menjelang akhir set mereka. Terlepas dari beberapa kesalahan, SOBS membawa lantunan lagu manis dengan lirik sedih namun energik.
- Mocca ft. Ardhito Pramono
Mocca sudah jadi langganan line-up Soundrenaline, tahun lalu pun Arina dkk. sempat berkolaborasi dengan Vicky Burgerkill. Kali ini, mereka menggandeng solois yang tengah naik daun yakni Ardhito Pramono. Setelah terlibat kolaborasi dan jamming dadakan beberapa waktu lalu, mereka pun akhirnya tampil secara live pertama kali di hadapan ratusan penonton. Paduan musik keduanya bisa dibilang seperti kopi dan susu, sangat pas, tidak terasa memaksa dan berjalan apa adanya. Banyak penggemar Ardhito dan Mocca tidak bisa mengalihkan perhatian mereka dari stage hingga akhir lagu. Kami menantikan kolaborasi keduanya dalam bentuk single atau album di masa depan!
- The Hydrant
Suasana sore hari saat gerbang kemeriahan Soundrenaline 2019 baru dibuka biasanya hanya diisi segelintir manusia. Meskipun begitu, The Hydrant band asal Pulau Dewata tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk bergoyang dengan irama blues dan rockabilly yang kental. Kami pun sempat lupa bahwa matahari sore itu terik menyengat, saking terbuainya dengan lantunan irama menyenangkan dari band yang pernah berkolaborasi dengan Silampukau ini. Andai saja, penampilan mereka dijadwalkan di malam hari, sepertinya akan lebih banyak penonton yang akan menyaksikan nada-nada ramah dari musisi Bali tersebut.
- Kahitna
Di tengah kepungan band-band beraliran punk, rock, blues, hingga R&B, band pop kawakan yakni Kahitna menunjukkan bahwa mereka sudah makan asam garam panggung musik. Yovie Widianto dan kawan-kawan juga menyempatkan diri mampir di sesi konferensi pers dan mengungkapkan keterkejutannya untuk diundang menjadi penampil di Soundrenaline 2019. Lagu-lagu yang familiar, aksi panggung yang meriah, hingga interaksi yang ramah membuat panggung Kahitna menjadi salah satu yang paling berkesan bagi kami. Para penonton yang masa mudanya dihabiskan dengan lagu-lagu Kahitna sepertinya membawa sentimen nostalgia tersendiri saat menyaksikan grup ini tampil. Kalau beberapa tahun lalu, NAIF, PADI Reborn, atau Sheila on 7 sukses bikin mellow, maka kali ini Kahitna-lah yang menjadi penyebabnya.
- Seringai
Aneh rasanya tidak memasukkan aksi band satu ini jadi salah satu yang terbaik di festival musik tahunan tersebut. Seringai tampil penuh semangat dengan membawakan lagu-lagu andalan mereka serta tembang-tembang baru dari album “Seperti Api”. Arian13 dan kawan-kawan seakan membakar para audiens yang hadir di malam itu dengan dentuman dan distorsi padat ala Seringai. Tidak aneh panggung mereka penuh sesak dijejali manusia yang sudah tidak sabar bergoyang dan menggerakkan badan mereka mengikuti panduan dari Arian13. A stunning performance as always!
Reporter & Dokumentasi: Hanif Ardhika/Editor: Novita Widia