“K”, Pemanfaatan Ruang Yang Mengagumkan oleh Teater Pandora
JAKARTA (27/7) – Banyak pementasan teater dilakukan di sebuah ruangan yang memang dikhususkan sebagai tempat pertunjukan. Ibukota pun sepertinya tidak kekurangan ruang untuk sarana menyalurkan presentasi seni teater. Namun Teater Pandora memiliki ide lain yang mungkin tidak atau jarang dimanfaatkan oleh kolektif sejenis. “K”, itulah judul naskah cerita yang menjadi pementasan ke-15 bagi Teater Pandora. Uniknya, mereka memanfaatkan ruang publik nyata berupa kedai kopi sebagai panggung pertunjukan. Menggaungkan tema “mempermainkan ruang” sebagai kampanye teranyarnya, Teater Pandora mempunyai tujuan untuk menghilangkan sekat panggung antara penonton dan pemain. Kedekatan emosional menjadi tujuan utama penghapusan sekat antar pemain dan penonton ini. Publichood Coffee & Roastery yang terletak di bilangan Kemang, Jakarta Selatan dipilih menjadi panggung seni pementasan “K”. Karakteristik kedai kopi yang akses masuknya didominasi oleh kaca tembus pandang ini sungguh ideal untuk dijadikan panggung, karena penonton yang berada di area halaman parkir bisa menyaksikan drama dan segala adegan yang terjadi di depan mereka. Cerita yang ditulis oleh Yoga Mohamad yang menjadi sutradara dari pementasan ini juga secara baik memanfaatkan lokasi yang ada.
Diceritakan di sebuah kedai kopi, terjadi penyanderaan dramatis yang melibatkan para pengunjung kedai kopi hingga penjahat yang tidak kenal ampun. Mereka berupaya merampok kedai yang padat pengunjung tersebut. Selama dua jam pertunjukan, para pemain pertunjukan “K” secara sukses membuat penonton larut dalam perasaan sedih, tegang, hingga emosional. Di beberapa adegan, dialog dan gestur pemain mengocok perut penonton dan disambut oleh derai tawa yang renyah. Salah satu poin plus lagi dari pementasan “K” ini adalah para pemain yang interaktif dengan penonton. Tak jarang para penonton yang awalnya hanya datang untuk menikmati, dilibatkan dalam narasi secara spontan. Melihat kesuksesan pementasan “K” ini, kami sungguh tidak sabar menantikan gebrakan lain dengan kampanye “mempermainkan ruang” oleh Teater Pandora. Kira-kira, ruang publik apa yang bisa dijadikan panggung pementasan oleh kolektif seni ini? Untuk kabar terbaru dari Teater Pandora serta informasi pementasan selanjutnya, kamu bisa mengikuti mereka di Instagram lewat @teaterpandora.
Reporter: Ari Hendro Priyono/Editor: Novita Widia