DEWA 19 We The Fest 2019 Ari Lasso Dul Jaelani Review
Taken by: Narisha Zulkarnain
DEWA 19 Membuktikan Status Legenda di We The Fest 2019

JAKARTA (19/7) – Salah satu kelebihan We The Fest yang harus kami akui adalah mengurasi musisi lintas jaman untuk tampil di We The Fest 2019. Setelah PADI Reborn masuk ke dalam line-up festival musik garapan Ismaya LIVE tahun lalu, kini giliran grup band legendaris DEWA 19  ft. Ari Lasso & Dul Jaelani untuk membuktikan status legendarisnya. Perlu diketahui, demografi We The Fest 2019 masih sangat muda. Tentu saja mereka yang lahir antara tahun 2000 ke atas tidak terlalu familiar dengan lagu-lagu DEWA 19. Namun penampilan mereka di We The Fest 2019 pada hari pertama lalu tidak melunturkan semangat para Baladewa untuk melepaskan pandangan mereka dari panggung di mana Ari Lasso, Andra Junaidi, Yuke Sampurna, dan kawan-kawan tampil. Ahmad Dhani sang pentolan grup yang kini harus menjalani hukuman di Rutan Cipinang, posisinya digantikan oleh sang putra yakni Dul Jaelani di bagian keyboard. DEWA 19 membuka set mereka dengan sapaan, “Selamat sore adek-adek”. Agaknya mereka tahu benar bahwa demografi yang ada di hadapan mereka tidak didominasi mereka yang tumbuh besar dengan lagu-lagu DEWA 19.

DEWA 19 We The Fest 2019 Ari Lasso Dul Jaelani Review
Cr: Nareend/We The Fest 2019

Dul Jaelani meraih spotlight yang cukup besar malam itu, dan beberapa kali namanya dielu-elukan oleh kaum remaja putri sebayanya yang berada di barisan penonton. DEWA 19 menghentak dengan lagu-lagu klasik mereka seperti “Roman Picisan”, “Separuh Nafasku”, hingga “Arjuna”. Beberapa penonton tampak larut menyelami tiap lirik yang dinyanyikan secara powerful oleh Ari Lasso. Para remaja yang tidak hafal dengan lirik band rock asal Surabaya ini tetap berjingkrak-jingkrak ketika tempo berjalan makin cepat dan distorsi gitar menggaung memenuhi arena We The Fest Stage. Tampil mulai pukul 6 lebih 30 menit, DEWA 19 merangkum seluruh performance-nya pada pukul 7 malam lebih sedikit. Lagu “Cinta Kan Membawamu Kembali” terasa memabukkan, dibawakan dengan penuh kekhidmatan. Permainan keyboard Dul Jaelani yang pada beberapa kesempatan sebelumnya terasa canggung, kali ini makin mantap berpadu dengan iringan instrumen lainnya. Alhasil, di lagu ini mereka seperti menembakkan panah asmara ke seluruh penjuru JIExpo Kemayoran yang mendadak mellow dan penuh cinta. Di panggung yang sama, Capital Cities, Bazzi, dan Troye Sivan menampilkan lagu-lagu mereka.