Review: “Tough Enough” dari 90’s D.O.W.N. Party yang Energetik
Mengulik musik garage rock identik dengan semangat pemuda-pemudi untuk menginterpretasikan musik rock menurut cara pandang mereka. Kali ini kami akan mencoba mengulik musik garage rock dari empat pemuda asal Gorontalo yang tergabung dalam band 90’s D.O.W.N. Party. Pertama-tama, nama mereka cukup sulit untuk diketikkan dan dicari dalam mesin pencari dan haruskah kami mengeja nama mereka menjadi 90’s Down Party atau 90’s Di-O-Wee-N- Party? Sungguh misterius. Terlepas dari itu, mereka baru saja merampungkan sebuah mini album berjudul “Tough Enough” yang dirilis dalam format cakram padat. Sebelumnya band ini sudah mengeluarkan kisi-kisi EP dengan merilis lagu “48 Hours” secara digital. Melalui Earthquake Records, keenam materi yang mereka miliki direkam dan distribusikan ke berbagai daerah di Indonesia.
Album “Tough Enough” yang dibuka dengan lagu “Like A Stage Of Drama” langsung menggebrak dengan ketukan drum yang padat, serta riff gitar yang mudah diingat. Suara dari Aries Ishak, sang vokalis sekaligus gitaris dari 90’s D.O.W.N. Party menggaung. Sepanjang lagu ini terdapat beberapa dinamika yang dimainkan, termasuk adanya solo gitar setelah menit kedua yang sepertinya sungguh menarik apabila disaksikan secara live. Seperti judulnya, nomor pembuka yang cukup dramatis ini memberikan secercah harapan akan masa depan musisi independen asal Gorontalo. Menuju nomor kedua yakni single “48 Hours” yang sebelumnya pernah dirilis, lagu ini dibuka dengan riff gitar yang melodinya sedikit mirip dengan “Like A Stage of Drama” yang kadar catchy-nya agak berkurang karena memang tempo dari lagu ini sedikit lebih lambat dari lagu pertama.
Sisi baiknya, lirik dan vokal dari Aries lebih mudah dipahami karena masing-masing kata dinyanyikan secara jelas. Namun sisi buruknya, dinamika dari album ini justru menurun di nomor kedua yang temponya lebih lambat. Bagian solo gitar dalam proses mixing sepertinya sengaja tidak dimajukan, yang mengakibatkan suaranya jadi sedikit ditenggelamkan oleh riff gitar yang sudah ada dari awal lagu. Sangat disayangkan memang, tapi mungkin “48 Hours” bisa bersinar lebih terang jika disisipkan agak berjauhan dengan “Like A Stage Of Drama” yang padat dan engergetik.
“Glasses” menurut pendapat kami adalah salah satu nomor yang bisa dimanfaatkan 90’s D.O.W.N. Party untuk masuk ke pasar yang lebih besar alias tidak garage-rock oriented. Menggunakan pendekatan berbeda dari sisi instrumen, nomor ini memberikan kesempatan kita untuk melihat sisi melankolis dari pemuda-pemuda beringasan yang sebelumnya muncul di nomor pertama dan kedua. Lagu ini juga seperti memasukkan sedikit elemen yang mengingatkan kami pada The Beatles, Oasis, atau generasi Brit-pop lainnya dengan tambahan singalong dan tamborin menjelang akhir lagu. Singkat kata, lagu ini adalah suguhan paling pop yang kami dengar dari album “Tough Enough”.
Pertengahan dari album ini diisi dengan lagu berjudul “Damn Morning TV Show” yang menjadi salah satu favorit kami dari album “Tough Enough”. Semua instrumen telah muncul sejak awal lagu mengantarkan vokal dari Aries untuk mendobrak ruang dengar kita. Lagu ini terasa paling kental bernuansa garage rock dan mengusung tema yang hampir semua pemuda Indonesia mungkin pernah alami ketika menyalakan TV mereka. Lagu ini menunjukkan kemuakan dan kemarahan akan acara TV di pagi hari yang menyulut emosi. Lagu ini juga menaikturunkan temponya dengan cermat sehingga mendengarnya berulang kali tidak membuat jenuh.
90’s D.O.W.N. Party menaikkan lagi tempo mereka lewat lagu ke-5 yakni “Roughness”. Ketukan drum di bagian awal lagu seperti kurang tersinkronisasi dengan keseluruhan lagu, namun hal itu hanya terjadi selama beberapa detik sebelum pace-nya kembali menyesuaikan dengan tempo awal. Balutan gitar yang gahar cukup menyenangkan untuk disimak di lagu ini, dan kali ini gitar solo-nya tidak terpendam dan diberikan porsi yang pantas untuk meraung, menggema, dan menempel di alam bawah sadar kita. Teriakan-teriakan dari Aries di bagian akhir lagu menambah kegarangan lagu ini yang lagi-lagi sepertinya seru untuk dinyanyikan secara live dengan moshpit yang hidup. Keseluruhan album “Tough Enough” ditutup oleh track outro berjudul “Divine” yang yah, sebagaimana fungsinya outro, menjadi pintu keluar bagi 90’s D.O.W.N. Party untuk merangkum EP mereka melalui permainan instrumen-instrumen dengan berbagai lapisan efek gitar.
Secara keseluruhan, album “Tough Enough” yang direkam di A-Were Studio ini menjadi debut yang baik untuk 90’s D.O.W.N. Party. Tidak sempurna memang, karena beberapa bagian seperti mixing, pengaturan tracklist, penciptaan riff atau penulisan lirik bisa lebih dieksplorasi lagi. Namun, mini album ini membuka mata kami terhadap scene musik independen di Sulawesi, khususnya Gorontalo, yang tumbuh dan berkembang. Banyak kesempatan manggung serta memperbanyak referensi musik bisa memperkaya musik yang akan tercipta dari Aries Ishak (vokal, gitar), Rian Ibrahim (vokal, bass), Prasetyo Hatibie (gitar) dan Dody Paneo (drum) di masa depan. Oh iya, ngomong-ngomong tentang cover album yang terinspirasi dari poster ‘We Can Do It!’ yang diciptakan J. Howard Miller untuk menyemangati buruh wanita di masa Perang Dunia ke-2, akan lebih menyenangkan apabila band ini menyelipkan lagu yang sesuai dengan pesan yang ada dalam visual tersebut di album mereka. “Tough Enough” bisa kamu dapatkan di beberapa toko rilisan fisik yang bisa disimak di @90sdownparty.
Reviewer: Novita Widia