Endro Trilaksono Emes EP“Emes”, Mini Album Persembahan Saxophonist Endro Trilaksono untuk Ibu

Warga Jawa Timur pasti telah mengenal istilah ’emes’ yang seringkali digunakan di kehidupan sehari-hari. Istilah yang berarti ibu dalam bahasa gaul Jawa Timur ini dijadikan musisi Endro Trilaksono sebagai judul EP debutnya. Musisi yang kini berdomisili di Malang dan masuk dalam daftar musisi yang patut kamu ikuti di tahun 2019 ini memulai ketertarikannya pada instrumen saxophone di akhir tahun 2016. Semenjak itu, ia menggubah beberapa komposisi instrumental yang ia unggah di beberapa platform seperti Bandcamp, Soundcloud atau Youtube. Berisikan 4 komposisi instrumen, “Emes” menceritakan siklus kehidupan yang diwakili masing-masing track yang ada. Empat track tersebut berjudul “Madre”, “Umama”, “Makuahine”, dan “Majka”. Keempatnya sama-sama memiliki arti ibu dalam empat bahasa berbeda. Hari perilisan mini album dalam bentuk CD ini juga semakin istimewa karena bertepatan dengan hari ulang tahun ibu Entri, sapaan akrab dari Endro Trilaksono yang jatuh pada tanggal 12 Januari 2019.

Bagi kalian yang belum pernah mendengar komposisi pria gondrong satu ini, kamu bisa mendengarkan “Majka” atau “Makuahine” yang telah dirilis secara digital di Bandcamp. Keduanya memiliki daya tarik yang berbeda dengan penekanan pada komposisi saxophone yang mendayu-dayu dan cenderung mencekam. Sedikit informasi unik yang kami dapatkan dari sang musisi adalah masing-masing track ini mengikuti alur kehidupan mulai dari lahir hingga mati. Disebabkan semua kehidupan berawal dari ibu, maka pantaslah jika ketika manusia mati, sosok ibu adalah yang pertama terlintas. Endro Trilaksono tidak hanya mengisi komposisinya dengan saxophone, ada pula sentuhan rock dari gitar yang bisa kamu dengar di “Makuahine” yang menurut kami terdengar seperti perpaduan Guns N’ Roses dan Kenny G. Sedangkan di lagu “Majka” yang menjadi komposisi terakhir di album “Emes”, kamu bisa mendengar penekanan instrumen tiup tersebut dengan paduan piano yang terdengar sangat sedih. Tanpa lirik, lagu-lagu di album ini mampu mengajak pendengarnya hanyut dalam emosi. Video klip “Majka” yang telah dirilis tahun lalu pun semakin menambah kesedihan ditinggal sosok ibu yang memang merupakan pesan di balik lagu ini.

Pembuatan mini album yang memakan waktu satu tahun ini dibantu oleh beberapa pihak seperti Yayak Priasmara, Gigih Praseta (gitaris/vokalis Good Boy Jimmy), Ridho Alfan Himawan (gitaris/vokalis Critical Story), Abi RV, Luhur Purbawa dan Brian Stormbringer. Mini album “Emes” sudah bisa kamu pesan melalui Instagram @endrotrilaksono dengan pembayaran seikhlasnya. Sang musisi menyatakan bahwa keuntungan dari penjualan mini album ini nantinya akan disumbangkan Yayasan Peduli Kasih Kisah Nyata dan Jeritan Hati (KNDJH) Kota Malang. Psst, Endro Trilaksono termasuk salah satu musisi yang masuk daftar “Musical Acts to Watch Out in 2019” versi The Display loh, coba cek daftar selengkapnya di sini.