Creed IIReview: “Creed 2” Melanjutkan Perjuangan Donnie di Dunia Tinju

Penggemar serial Rocky pasti sudah menonton film Creed pertama yang hadir di tahun 2015. Spin-off dari franchise laris di tahun 80-an ini menghadirkan Adonis ‘Donnie’ Creed (Michael B. Jordan), putra dari legenda tinju Apollo Creed – rekan sekaligus lawan dari Rocky Balboa- yang berjuang meraih sabuk juara tinju dunia mengikuti jejak sang ayah. Di tahun 2018, Creed merilis sekuelnya yakni “Creed 2” yang kali ini ditangani oleh sutradara Steven Caple Jr. Pergantian sutradara dari Ryan Coogler ke Caple Jr. ini sepertinya tidak terlalu berpengaruh pada keseluruhan kualitas sekuel Creed yang masih memfokuskan perjuangan Adonis ‘Donnie’ Creed dalam mempertahankan gelar tinju kelas berat. Plot dari “Creed 2” dimulai dua tahun setelah Donnie Creed gagal mengalahkan lawannya di ring. Creed yang dilatih oleh Rocky Balboa (Sylvester Stallone) kemudian berhasil meraih juara dunia tinju kelas berat dengan rekor menang 6 kali berturut-turut. Berada di atas angin, Donnie Creed dihinggapi bayangan sang ayah yang banyak merebut gelar juara tinju selama karirnya. Terlalu dielu-elukan oleh para pendukungnya serta media membuat Donnie gegabah dalam membuat keputusan.

Tantangan muncul ketika Ivan Drago, petinju yang membunuh Apollo Creed, muncul kembali dengan membawa sang putra Viktor Drago sebagai penerusnya. Dibawa oleh promotor ternama, ia melayangkan tantangan duel kepada Creed untuk memperebutkan sabuk juara. Ivan datang dengan misi balas dendam akan kekalahannya dari Rocky Balboa 20 tahun yang lalu. Creed yang merasa wajib mempertahankan nama baik keluarganya nekat melawan Drago tanpa persiapan matang karena merasa unggul di segala aspek. Selanjutnya, plot dari film ini lebih menunjukkan mentalitas seorang atlit dan pergulatan batin yang dialami seorang kampiun yang notabene telah meraih semua hal. Selain berfokus pada Creed, sekuelnya juga menunjukkan dinamika hubungan personal Creed dengan sang tunangan, Bianca (Tessa Thompson), ibunya, bahkan dengan Rocky. Film ini juga menyuguhkan adegan-adegan tinju yang cukup seru dan berdarah-darah. Meskipun pengambilan angle dari “Creed 2” tidak sebagus film pertamanya, terdapat beberapa scene iconic yang mengingatkan kami pada film “Raging Bull” dari Martin Scorsese.Creed II Poster

Scoring dari film ini juga dramatis, meskipun di beberapa bagian terasa agak berlebihan. Kami juga menikmati sajian soundtrack yang didominasi oleh lagu-lagu R&B dan Hip Hop yang digubah oleh produser kenamaan, Mike Will Made It, yang sangat cocok dipadukan dengan adegan-adegan sangar saat Donnie Creed berlatih ataupun bertarung di ring tinju. Penonton yang belum menonton film pertamanya mungkin akan sedikit ketinggalan sub-plot yang tersaji di “Creed 2”, namun sedikit banyak akan memahaminya lewat dialog yang diutarakan oleh para aktor. “Creed 2” cukup menghibur bagi mereka yang doyan menonton film action yang berpadu dengan drama. Ending dari film yang cukup predictable tidak mengurangi keseruan yang disuguhkan dari pertarungan-pertarungan yang ada. Sepertinya bakal ada kelanjutan dari sekuel ini, mengingat akhir kisahnya yang terbuka untuk diteruskan lagi. Tonton “Creed 2” di berbagai jaringan bioskop Indonesia sebelum turun layar ya!