Review: Dramatisasi Ilmu Hitam Tersaji di Film “Kafir: Bersekutu Dengan Setan”
Bagi para pembaca yang tumbuh besar di era 2000-an pasti familiar dengan sinetron serta film “Kafir” yang tayang di salah satu stasiun televisi swasta Indonesia. Selang 10 tahun sejak versi layar lebar “Kafir (Tidak Diterima Bumi)” yang dirilis di tahun 2008, hadirlah versi terbaru film horor ini bertajuk “Kafir: Bersekutu Dengan Setan”. Dibintangi oleh Putri Ayudya, Sudjiwo Tejo, Rangga Azof, Nadia Arina, dan Indah Permatasari, film ini sebenarnya berdiri sendiri dan tidak memiliki korelasi dengan seri film sebelumnya namun mengambil intisari yang kurang lebih sama yakni ilmu hitam. Sudjiwo Tedjo kembali memerankan seorang dukun bernama Jarwo, yang 20 tahun lalu pernah membantu Sri (Putri Ayudya) untuk mendapatkan keinginannya. Kini Sri kembali menemui Jarwo karena merasakan hal yang tidak beres dengan dirinya setelah Herman (Teddy Syah), sang suami meninggal. Sri merahasiakan kejadian misterius dan menemui Jarwo tanpa sepengatahuan anaknya, yakni Andi (Rangga Azof) dan Dina (Nadia Arina). Hal aneh yang dialami Sri antara lain muntah darah serta mengeluarkan pecahan kaca dari mulutnya. Dina mulai mencurigai sesuatu terjadi pada ibunya, namun Andi yang sangat logis tidak percaya hal-hal berbau gaib. Kematian sang dukun menjadi titik balik bagi Dina dan Andi untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada keluarga mereka.
Mengingat maraknya film horor yang sedang tayang di bioskop saat ini, “Kafir” memiliki ciri khasnya sendiri. Film ini tidak hanya sekedar menceritakan tentang mahluk halus atau mitos-mitos seperti film horor Indonesia biasanya. Kafir dikemas dengan sisi gangguan yang berasal dari manusia yang mengusik hidup manusia lain. Tema besar yang diangkat dalam film ini tentang ilmu hitam yaitu santet. Bagi sebagian orang masa kini, hal-hal gaib mungkin tidak terlalu dianggap serius. Santet, ilmu yang mengirimkan naas atau penyakit pada seseorang biasanya telah dianggap mitos. Namun film “Kafir” berhasil menebarkan ketakutan pada para penontonnya terhadap ilmu hitam satu ini. Sebagai sutradara, Azhar Kinoi Lubis berhasil mengemas cerita tentang santet ke dalam sebuah film horor yang dikemas dengan mood yang dramatis. Tanpa menampilkan banyak jump-scare ala film horor kebanyakan, “Kafir” justru membuat bulu kuduk kami bergidik perlahan selama menontonnya. Para aktor berhasil memerankan masing-masing tokoh dalam film ini, sehingga “Kafir” pantas menjadi rujukan film horor di tahun 2018.
Reviewer: Rizky Toar/Editor: Novita Widia
Dokumentasi: Starvision Plus