Polka Wars Dengungkan Sejarah Kelam Indonesia dalam “Rekam Jejak”
Indonesia menyaksikan masa-masa opresif yang cukup mengerikan pada era Orde Baru dengan banyaknya peristiwa pelanggaran Hak Asasi Manusia dan sebagainya. Salah satu peristiwa yang patut dipelajari adalah testimoni Nezar Patria yang mengalami penyiksaan dan penculikan oleh oknum-oknum yang tidak bisa diidentifikasi. Peristiwa pada periode ini menginspirasi grup indie rock asal Jakarta, Polka Wars dalam menulis karya terbarunya berjudul “Rekam Jejak”. Dirilis sebagai double single dengan lagu kedua berjudul “Mapan”, band ini mencoba keluar dari pakem yang mereka gunakan di album terdahulu. Menyisakan banyak misteri di balik hilangnya beberapa aktivis, seniman, dan beberapa orang yang dianggap melawan rezim, Polka Wars berusaha menghidupkan kembali kekejaman yang diterima mereka melalui video klip untuk “Rekam Jejak”. Memperlihatkan seorang aktor pria dengan kepala ditutup kain hitam, kita bisa melihat banyak bekas luka di sekujur tubuhnya.
Meskipun tanpa adanya dialog atau kata-kata yang terucap, simbol-simbol ini terasa sangat kuat untuk mewakili apa yang ingin disampaikan oleh lagunya. Selain aktor tersebut, sang sutradara yakni Agung Pambudi juga menunjukkan beberapa potongan artikel di koran serta foto hitam putih dari korban-korban kekejaman rezim orde baru yang hingga kini tidak jelas rimbanya. “Saya mencoba mengingatkan kembali apa yang pernah terjadi dan apa yang terjadi”, ucap Agung yang juga sang master di balik video klip “Rangkum”. Ia melanjutkan bahwa konsep awal yang terbentuk berubah menjadi makin variatif dan cinematic karena banyaknya inspirasi dan pesan yang ingin diungkapkan secara visual. Meskipun sudah masuk dalam era demokrasi, buktinya pemerintah juga tak acuh terhadap nasib orang-orang yang hilang di era Orde Baru ini. Di tengah upaya banyak masyarakat serta LSM untuk menuntut hak serta kepastian, lagu dari Polka Wars ini seperti sebuah pengingat bahwa mereka merupakan bagian dari sejarah yang tidak seharusnya dihapus dan dimusnahkan.
“Hanya mengajak anak muda untuk ingat dan mencari tahu siapa mereka, pemuda lain yang pada masanya berbuat baik atau menjadi pahlawan dalam konteks zaman itu. Nggak semua persoalan bisa diselesaikan dengan turun ke jalan. Ada banyak cara untuk mengubah negeri ini jadi makin baik,” ucap Deva, salah seorang anggota Polka Wars selaku produser dari video ini. Polka Wars merasa optimis bahwa masalah ini akan dituntaskan dan pahlawan-pahlawan yang kehilangan haknya tersebut akan selalu dikenang. Saksikan video klipnya di bawah ini dan mungkin setelahnya, kamu akan belajar tentang sejarah Indonesia yang tidak diajarkan atau dihapuskan dari kurikulum pendidikan.