Mengorek Filosofi Bambu Menurut Ras Muhamad dengan “Bambu Keras”
Berawal dari candaan antara Ras Muhamad dengan sahabatnya menggunakan istilah dari Jamaika, maka lahirlah inspirasi di balik lagu “Bambu Keras”. Umpatan khas negara dari Kepulauan Karibia ini diubah menjadi Bahasa Indonesia dan dalam prosesnya dimaknai secara positif oleh Ras Muhamad. Sumpah serapah ini tidak bertujuan buruk, namun malah menjadi sebuah ungkapan decak kagum terhadap suatu karya. Dalam sebuah sesi interview yang tim kami lakukan melalui sambungan seluler, ia menjelaskan secara rinci tentang lagu yang termasuk dalam materi terbarunya ini. “Saya ingin membuktikan kapasitas saya dalam bermusik lewat “Bambu Keras” yang saya sajikan dengan intrik dan detil. Saya ingin buktikan bisa membuat decak kagum atau bahkan membuat orang yang melihat karya saya mengumpat bomboclat!” paparnya.
Single yang dirilis dua minggu lalu ini berhasil menempati posisi ke-2 dalam chart reggae internasional. Memang istilah ini terdengar aneh untuk digunakan dalam suatu judul lagu, namun musisi ini mengungkapkan bahwa terdapat makna berlapis di dalamnya. Bercerita tentang mind spiritual dari Ras Muhamad, liriknya menyentuh artian bambu dalam berbagai makna. Bambu dipercaya sebagai tanaman yang dihuni oleh roh di beberapa daerah Indonesia, sehingga liriknya mengartikannya sebagai suatu objek yang memiliki kekuatan supranatul.
Bambu juga digunakan sebagai senjata yang digunakan oleh para pahlawan negara kita untuk memperoleh kemerdekaan. “Bambu Keras” juga mengandung makna sensual karena Ras Muhamad ingin membuktikan bahwa pria-pria Asia khususnya Indonesia, memiliki vitalitas yang kuat layaknya bambu yang keras. Singkatnya “Bambu Keras” mencakup segala macam aspek kehidupan. Visualisasi dari lagu ini diserahkan kepada Erick Est yang telah berpengalaman membuat 280 video klip dan 20 film. Penggarapan video memakan waktu dua hari dengan proses editing selama satu bulan. Mengambil beberapa lokasi di Bali, “Bambu Keras” direkam di desa Panglipuran, Bali, lalu ada Pantai Mertasari, dan Sanur.
Erick Est mengungkapkan video “Bambu Keras” banyak mengandung tanda-tanda simbolik. Antara lain ada adegan di mana meteor terjatuh, sekilas hal tersbut memang terkesan absurd, namun Erick menuturkan jika secara verbal dapat diartikan ketika ada asteroid yang jatuh ke bumi maka akan ada suatu perubahan besar yang terjadi. Selain itu ada juga adegan dimana Ras Muhammad memecahkan televisi, hal ini mengintepretasikan akan rasa kecewa kepada media yang ada di tanah air, karena cenderung menyajikan hal hal yang kurang bermurtu, melainkan hanya mengejar rating semata. Selama proses pembuatan ada hal yang menurut Ras Muhammad menarik, yaitu ketika ada beberapa ritual yang dilakukan, di antaranya melasti dan omed-omed an. Karena sebelum melakukan hal sakral ini di butuhkan beberapa tahap guna menghormati leluhurnya.
“Bambu Keras” sendiri menurut Ras Muhammad memiliki korelasi dengan album terbaru yang akan di rilis pada bulan Maret 2019 berjudul “Satrio”. Ia membocorkan bahwa akan ada total 10 lagu yang akan di rilis. Proses rekaman di lakukan di dua tempat berbeda yakni 8 lagu di Berlin, Jerman dan 2 lagu lainya akan direkam di tanah air. Memang sasaran untuk album ini tidak hanya penikmat musik tanah air melainkan pendengar musik di seluruh dunia. Ia pun juga berharap agar karya terbarunya nanti bisa mendorong musisi tanah air untuk mengikuti jejaknya untuk menembus pasar dunia. Buat kalian yang kepo gimana duet maut antara musisi jenius dan videographer berkelas Indonesia, langsung simak videonya di bawah ini.
Penulis: Dea Alief/Editor: Novita Widia