“Orkes Bukan Hanya Sekedar Dangdut”, Pesta Paripurna Telah Dihelat!
MALANG (01/04) – Ulang tahun kota Malang ke-104 yang jatuh di tanggal 1 April 2018 dimanfaatkan oleh Kementerian Budaya Urban untuk melaksanakan sebuah acara bertajuk Pesta Paripurna Orkesan di Kajoetangan. Bertempat di Pertokoan Kayutangan Malang, acara berlangsung dari sore hari hingga malam hari. Dimulai dari pukul 16.00 WIB, panggung utama yang terletak di lorong Pertokoan Kayutangan dihentak oleh irama orkes dari Kopi Pait yang berasal dari kota Batu. Selain pertunjukan musik, area yang dahulunya menjadi pusat bisnis kota Malang dipadati oleh lapakan dari 15 tenant yang menyediakan menjajakan berbagai macam barang dan jasa. Terdapat lapak aksesoris, rilisan fisik musik, merchandise tim sepakbola Arema FC, pakaian-pakaian bekas, minuman, jasa sketsa wajah, merchandise resmi Pesta Paripurna dan masih banyak lagi. Ternyata acara ini tidak hanya terpusat di area ini, namun ada juga aktivitas di area lain seperti pameran seni oleh Sanggar Minat di jembatan penyeberangan Kayutangan. Di area depan terdapat live mural dari Malang Mural Family yang menyulap becak biasa dengan warna-warna dan motif yang menarik. Ada juga pameran seni kolase dari peserta People Nowadays yang dilaksanakan oleh Kemenbudur pada awal Maret lalu yang dipajang di lorong menuju panggung utama.
Acara sempat terhenti sebentar karena turunnya hujan deras yang memaksa para pengisi acara untuk menghentikan kegiatannya. Lapakan pun pada akhirnya dipindah ke area yang terdapat atap, setelah itu acara dilanjutkan lagi dengan lantunan lagu-lagu dari Teni Flopi, Bluegrass, Socikoclogy dan APA Rapper. Acara semakin riuh saat malam semakin larut, dan live performance dari MFD Flow Art yang menampilkan tarian api mampu mengundang decak kagum dari para penonton. Penayangan film pendek dari Lelakon serta penahbisan pemenang dari Kompetisi Skenario Film Pendek oleh Parade Film Malang melanjutkan rangkaian acara Pesta Paripurna Orkesan di Kajoetangan ini. Band veteran Begundal Lowokwaru pun akhirnya menghentak panggung Pesta Paripurna. Thek Thek Thuk, Kos Atos, Tahu Berontak, Rumah Serem dan Gangster 25 menghibur penonton dengan musik, gimmick dan interaksi khas Arek Malang yang membuat suasana kekerabatan semakin kental. Puncaknya, penampilan dari grup orkes legendaris asal Malang, Tani Maju dan grup rap Nganchuk Crew membuat para penonton kegirangan dan tak henti-hentinya bernyanyi bersama hingga akhir lagu.
Pemilihan kawasan ini sebagai venue acara pun bukan tanpa sebab, Kayutangan dianggap memiliki nilai histroris dan strategis yang penting bagi perkembangan kota Malang di masa lalu hingga saat ini. “Acara ini bernama Orkesan di Kajoetangan dan idenya memunculkan semangat orkes, bukan hanya pengertian orkes sebagai musik dangdut. Semua pemain yang bermain di sini inilah para orkesan. Pemain musik yang memainkan dengan cara mereka sendiri itulah new orkesan,” ujar Novan Tri, penggagas acara ini. Ke depannya, penyelenggara berharap Kayutangan bisa menjadi pusat orkes di kota Malang. Semoga panitia juga semakin terpacu untuk meningkatkan kualitas konten acara serta mengantisipasi turunnya hujan dengan persiapan matang sehingga acara berlangsung lancar.