People Nowadays 2018 Menampilkan Pameran dan Lokakarya Seni Kolase
MALANG – Selama tiga hari dari tanggal 2 hingga 4 Maret 2018, gelaran “People Nowadays” telah dilaksanakan untuk kedua kalinya. Diinisiasi oleh penggerak seni Kota Malang di bidang seni visual, musik dan lain-lain yang bertajuk Kementerian Budaya Urban (Kemenbudur), acara ini diselenggarakan di Akshara Rasa Café. Selama tiga hari penyelenggaraan, agenda yang diusung antara lain pameran seni, lokakarya, serta penampilan musik. Tema yang diangkat pada gelaran kali ini ialah seni kolase yang merupakan teknik gunting tempel untuk membuat suatu karya visual. Sebelum acara utama dimulai, Kemenbudur telah lebih dahulu membuka submisi karya kolase bertemakan ‘urban’ yang diikuti oleh lebih 30 peserta. Karya-karya mereka ini kemudian disaring dan dipilih 10 untuk kemudia dipajang di pameran People Nowadays. Pemilihan kolase sebagai seni visual bukanlah tanpa alasan, seni ini dianggap paling mudah diterapkan karena tidak membutuhkan skill menggambar yang tinggi. “Kasarnya kolase itu medium paling tepat untuk semua orang untuk mulai mendekatkan diri dengan seni visual,” ungkap Yommy selaku perwakilan dari Kemenbudur.
Nessya Sidya, Lulu Julia Abidin, Danny Rifat, Lintang Kertoamiprodjoe, Muhammad Ihwan Syafrudin, Frutti Noventi, Abduh Rafif Taufani, Rosyidi Firdaus, Bhagas A. Bangun dan Alvian Imron Rosadi adalah beberapa seniman yang karya kolasenya dipajang pada acara utama. Karya-karya ini secara khusus dikurasi langsung oleh Novan Tri, seniman asal Malang yang juga frontman band Tani Maju bersama dengan Iwe Ramadhan, seniman kolase asal Yogyakarta yang telah memenangkan GoAheadChallenge 2016. Pada tanggal 3 Maret 2018, diumumkan bahwa karya dari Lulu Julia Abidin yang berjudul “Penuh Dengan Cemas” terpilih sebagai pemenang. “Kami rasa karya dari saudari Lulu paling tepat mewakili tema yang diberikan. Karya-karya yang lain tidak kalah bagusnya, namun belum mampu menyampaikan pesan yang sesuai dengan visualnya. Beberapa memiliki pesan yang baik tetapi visualnya kurang mewakili,” ungkap Novan mengenai alasan memilih karya ini.
Selain itu terdapat hiburan musik dari DJ Aden, Fian Sukun, Oneding serta Monohero di hari pertama dan ketiga gelaran ini. Sebagai acara pertama dari kolektif ini, masih banyak detail yang harus diperbaiki seperti ketepatan waktu, layout pameran dan promosi acara yang tepat untuk semakin merangkul kaum kreatif di Kota Malang untuk turut serta membangun ekosistem yang baik. Selanjutnya, Kemenbudur bekerjasama dengan GoAheadPeople juga membuka kesempatan untuk memamerkan karya seni kolase manual di ajang Soundsations 100 Kota 1 Bahasa yang diadakan di Lap. Rampal Malang pada tanggal 17 Maret 2018. Untuk informasi lebih lanjut, ikuti @kemenbudur di Instagram.
Dokumentasi: Kemenbudur