Nostalgia Bersama Album Perdana NonariaNonaRia Hadirkan Nostalgia 50-an dengan Album Baru

JAKARTA (26/01) – Bertempat di Coffee War, Kemang, tiga dara bernama NonaRia menyanyikan bait-bait lagu yang menggelitik dan bernada ceria. Trio wanita berambut keriting yang terdiri dari Nesia Ardi (vocal & snare), Nanin Wardhani (piano/akordeon) dan Yasintha Pattiasina (biolin) melantunkan tembang-tembang yang bisa jadi berasal dari era kakek nenek kita. Mereka meluncurkan album perdana mereka melalui Demajors Records yang berjudul sama dengan nama proyek musik mereka. Albumnya berisikan 8 buah lagu yang diciptakan, diaransemen dan diproduseri oleh NonaRia sendiri. Berawal dari proyek dadakan untuk mengisi suatu acara, band yang terbentuk di tahun 2012 ini akhirnya berlanjut menjadi proyek yang serius dengan personel awal yang sempat berganti. Rieke Astari yang awalnya memainkan akordeon bersama band ini harus berpindah domisili sebelum posisinya digantikan oleh Yasintha Pattiasina. Terbentuknya album perdana dari NonaRia pun memakan waktu cukup lama karena masing-masing memiliki proyek musik lain seperti Yasintha yang tergabung dalam Jakarta Simfonia Orchestra dan Jakarta Concert Orchestra, Nanin yang aktif menjadi penata musik latar di beberapa judul film serta Nesia Ardi yang terlibat dalam proyek album “Aransemen Ulang Lagu Orisinil Film Tiga Dara”.

Nostalgia Bersama Album Perdana Nonaria
CD Bundle dari Album NonaRia

Meskipun begitu, akhirnya album mereka pun telah terwujud dan bisa dibilang lagu-lagu di dalamnya adalah peristiwa atau objek yang sering kita temukan sehari-hari. Ada lagu tentang percakapan pasangan yang penat dan ingin melepas lelah yakni “Santai”. Ada pula lagu yang menggambarkan frustasi kaum urban dengan budaya antri yang tak kunjung dipatuhi dalam “Antri Yuk!”. Fenomena “Maling Jemuran” pun tidak luput dijadikan bahan bermusik oleh ketiga wanita ini. Sedangkan “Sayur Labu” menggambarkan masakan khas Indonesia yang sehari-hari sering dihidangkan di atas meja makan keluarga tanah air. Melodinya sederhana, efek suaranya memang sengaja dibuat vintage, dan charm itulah yang membuat musik NonaRia bisa dinikmati oleh pendengar dari berbagai kelompok usia. Album ini dibuat dengan bantuan Maha Nimrod Purba dan Ahot Fenderico yang memainkan kontrabas, serta Junior Soemantri yang ikut menyanyi dan memainkan gitar pada tembang “Sebusur Pelangi”. Dalam penampilan live-nya ketiga dara ini dengan piawai memainkan berbagai instrumen dan tetap memberikan penampilan vokal yang prima. Acara peluncuran album NonaRia pun kemudian ditutup dengan penampilan dari Iramamama. Album NonaRia dalam bentuk CD sudah bisa kamu dapatkan via Demajors Records atau toko-toko musik langganan di kotamu. Album ini akan dirilis versi digital seminggu setelah format fisiknya tersebar. Selamat menikmati nostalgia a la NonaRia!