Review: “Darkest Hour” Tampilkan Sisi Pemberani dari Winston Churchill
Ketika nama Gary Oldman diumumkan sebagai pemeran pria terbaik dalam film drama di gelaran Golden Globes lalu, kami cukup terkejut bagaimana ia bisa menyingkirkan aktor brilian lain seperti Tom Hanks, Denzel Washington, Daniel Day Lewis atau pendatang baru Timothée Chalamet. Setelah menyaksikan perannya sebagai Winston Churchill dalam “Darkest Hour”, kami baru memahami bahwa penghargaan tersebut memang pantas diraih aktor satu ini. “Darkest Hour” mengisahkan tentang peristiwa nyata yang terjadi saat Perang Dunia ke-2 di tahun 1940. Kala itu Inggris dalam posisi terdesak setelah pasukannya dipukul mundur oleh tentara Jerman. Dalam tekanan publik yang hebat, Perdana Menteri Inggris kala itu, Neville Chamberlain (Ronald Pickup) dipaksa mundur. Winston Churchill (Gary Oldman) ditunjuk sebagai penggantinya dan ia dihadapkan pada posisi yang tidak kalah pelik. Ia harus memilih untuk melakukan negosiasi damai atau tetap menyerang Jerman. Sosok Churchill dalam film ini digambarkan sebagai pemberani yang memiliki kendali penuh atas posisinya sebagai Perdana Menteri Inggris.
Winston Churchill yang diperankan oleh Gary Oldman di “Darkest Hour” terlihat jenaka sekaligus heroik. Ia ditampilkan sebagai sosok negosiator ulung yang bisa menyelamatkan Inggris dari keterpurukan akibat perang dengan Jerman dengan metode-metode diplomasi yang baik. Tidak seperti film sejarah atau peperangan lain yang terkesan berat, sutradara Joe Wright menyelipkan adegan-adegan segar dan menggelitik sehingga kita tidak bosan ketika menontonnya. Film ini bisa disebut sebagai one-man show berkat kepiawaian Gary Oldman dalam berakting dengan dibantu dengan pilihan costume design dan make-up yang apik. Gary Oldman yang berfigur cenderung langsing bisa disulap sangat menyerupai sosok asli PM Winstron Churchill yang tambun. Aktor ini juga sangat mendalami kebiasaan-kebiasaan PM legendaris tersebut termasuk hobinya untuk menggerutu, menggumam dan menghisap cerutu. Memerankan tokoh asli memang memiliki beban tersendiri, dan Gary Oldman lebih dari mampu untuk menghidupkan kembali Winston Churchill. Saksikan film “Darkest Hour” di jaringan bioskop Indonesia mulai hari ini, 13 Januari 2018!