Review: Marlina si Pembunuh Dalam Empat Babak Memadukan Keindahan Alam Sumba dengan Kesadisan
(11/16) Film garapan Mouly Surya berjudul “Marlina si Pembunuh Dalam Empat Babak” (a.k.a Marlina The Murderer in Four Acts) pada akhirnya dirilis di tanah air pada tanggal 16 November 2017 setelah melanglang buana di berbagai festival manca negara. Ulasan yang baik serta tanggapan positif dari organisasi film dunia seperti Cannes International Film Festival, media ternama seperti Variety membuat film ini meraih ‘hype’ yang cukup baik di negeri sendiri. Film ini bercerita tentang Marlina (Marsha Timothy), seorang janda yang baru saja ditinggal mati oleh suaminya. Ia harus mengalami nasib buruk ketika sekelompok perampok mendatangi rumahnya untuk mengambil seluruh ternaknya. Berlatarbelakang di Sumba, Mouly Surya berhasil menghadirkan pemandangan alam eksotis dari padang savana Sumba dengan warna yang indah dan memanjakan mata. Suasana berubah mencekam ketika terdapat kontras dalam penggambaran kesadisan Marlina untuk membalas dendam kepada kawanan perampok itu.
Marsha Timothy bermain sangat apik sehingga pantas dia memenangkan Best Actress di Sitges International Fantastic Film Festival of Catalonia, mengalahkan Nicole Kidman yang juga dinominasikan pada kategori yang sama. Film Marlina tidak hanya bercerita bagaimana badass-nya seorang perempuan bernama Marlina, namun juga mengisahkan tentang keluh kesah seorang janda yang harus menghidupi dirinya. Dalam perjalanan ceritanya terdapat 4 babak, The Robbery, The Journey, The Confession dan The Birth. Bagaimana interaksi Marlina dengan wanita-wanita Sumba yang mandiri dan kuat dimulai dari gadis kecil, wanita hamil dan seorang ibu yang ingin menikah-kan anak. Setiap peran wanita sangat penting untuk menggambarkan kegigihan dan kehebatan seorang wanita dalam film ini. Dalam tahun ini setidaknya banyak film bertema bagaimana kekuatan wanita dalam kehidupan nyata. Mulai dari karya Sofia Coppola dalam “The Beguiled”, “Wonder Woman” dengan sutradara perempuan hingga film “Detroit” garapan Kathryn Bigelow. Dari tanah air, Mouly Surya memberikan warna baru dan membuktikan bahwa female filmmakers are here to stay! Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak is worth to watch and definitely meets its hype!
Reviewer: Bonifasius Eiji/Editor: Novita Widia